Lembaga Adat-Putra Dayak Minta Dilibatkan Terkait Pemindahan Ibu Kota Negara

Laporan: Ari Harahap
Kamis, 27 Januari 2022 | 16:23 WIB
Juru bicara Aliansi Borneo Bersatu, H Rahmat Nasution Hamka (tengah baju hitam)/SinPo.id
Juru bicara Aliansi Borneo Bersatu, H Rahmat Nasution Hamka (tengah baju hitam)/SinPo.id

SinPo.id - Masyarakat adat dayak meminta pemerintah untuk melibatkan lembaga-lembaga adat dan putra-putra dayak dalam rangka pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.

Demikian kata juru bicara aliansi borneo bersatu, H Rahmat Nasution Hamka kepada wartawan usai menghadiri RDP dengan Komisi III DPR di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (27/1).

"Dalam momentum ini mengharapkan kepada bapak Pesiden Jokowi ada keterlibatan secara penuh para lembaga-lembaga adat dan juga putra-putra dayak," ujar Rahmat.

Rahmat mengungkapkan di daerah Kalimantan memang jarang terjadi gempa bencana alam. Namun, gempa sosial yang diakibatkan keragaman suku rentan terjadi disana.

"Masyarakat dayak ini 400 suku lebih. Dayak itu suku besarnya, tapi sub sukunya banyak," kata Rahmat.

Menurutnya, jika tidak ditangani dengan kearifan lokal oleh masyarakatnya sendiri. Maka, gempa sosial tersebut tidak akan mudah terdeteksi dan diantisipsi secara dini.

"Nah ini kan sangat kompleks kalau tidak ditangani oleh orang-orang yang mengerti kearifan lokal, gempa-gempa sosial tidak akan mudah terdeteksi," jelasnya.

"Untuk itulah keterlibatan putra-putra dayak ini akan lebih cepat mengantisipasi nantinya kedepan bagaimana treatmentnya menghadapi masyarakat lokal," tandasnya.sinpo

Komentar: