Mesir Luncurkan Serangkaian Tindakan Atasi Lonjakan Harga Jelang Ramadan

Laporan: Samsudin
Kamis, 17 Maret 2022 | 07:30 WIB
Mesir bersiap-siap sambut Ramadan/net
Mesir bersiap-siap sambut Ramadan/net

SinPo.id - Pemerintah Mesir meluncurkan serangkaian tindakan sebagai upaya untuk mengatasi lonjakan harga di pasar-pasar lokal, yang didorong oleh kombinasi dari gangguan rantai pasokan global selama konflik Rusia-Ukraina dan meningkatnya permintaan makanan menjelang bulan Ramadhan.

Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly pada pekan lalu mengatakan bahwa beberapa bahan makanan, seperti gandum dan produk-produk unggas, di Mesir telah mengalami lonjakan harga yang drastis menyusul konflik Rusia-Ukraina.

Pemerintah berupaya untuk mengamankan cadangan produk makanan pokok selama enam bulan "dengan harga yang wajar," tutur perdana menteri tersebut.

Madbouly menambahkan bahwa pemerintah juga akan memperluas distribusi kios-kios yang menjual kebutuhan pokok bersubsidi, memperketat pengawasan di pasar-pasar lokal, dan memajukan sejumlah kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang rasionalisasi konsumsi.

"Kenaikan harga di Mesir merupakan bagian dari gelombang inflasi yang melanda dunia," kata Mohamed Mostafa, seorang pakar ekonomi, dalam sebuah wawancara mengutip Xinhua News, Kamis (17/3).

Pemerintah Mesir memperkirakan bahwa 35 persen dari tingkat inflasi Mesir berkaitan dengan faktor eksternal, menurut statistik resmi.

Sebagai pengimpor gandum terbesar di dunia, Mesir mengimpor 80 persen gandumnya dari Rusia dan Ukraina. Negara itu menghadapi tekanan dari lonjakan harga gandum di pasar internasional.

Mostafa mengatakan bahwa pemerintah Mesir telah berupaya menahan gelombang inflasi saat ini, termasuk pemantauan pasar, mengadakan sejumlah pameran yang menjual produk-produk pokok dengan harga lebih rendah, dan mengamankan stok komoditas.

Pada Minggu (13/3), pemerintah Mesir mengumumkan bahwa negara itu akan menerima 189.000 ton gandum dari Rusia, Ukraina, dan Rumania dalam beberapa hari mendatang, seraya menambahkan bahwa sedang berupaya untuk mencari sumber lainnya.

Pada Sabtu (12/3), Menteri Perdagangan dan Perindustrian Mesir Nevine Gamea mengumumkan larangan ekspor gandum hijau, minyak goreng, jagung, tepung, lentil, dan biji-bijian selama tiga bulan guna mengamankan kebutuhan warga akan kebutuhan pokok dan meningkatkan pasokan untuk mencegah lonjakan harga lebih lanjut.

Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi, pada Minggu, menginstruksikan untuk menawarkan insentif tambahan kepada para petani, guna mendorong mereka mengirimkan gandum sebanyak mungkin selama musim pertanian yang dimulai pada pertengahan April.

Selain itu, inflasi bahan makanan diperparah dengan meningkatnya permintaan menjelang bulan Ramadan.

Jaksa Penuntut Umum Mesir pada pekan lalu memerintahkan penangkapan 12 pedagang atas tuduhan menimbun komoditas untuk mengambil keuntungan dari inflasi global dan musim belanja bulan Ramadan - yang dimulai pada awal April – untuk menciptakan margin yang baik.

Federasi Kamar Dagang Mesir mengumumkan bahwa telah bekerja sama dengan pemerintah untuk mengadakan sejumlah pameran, yang diberi judul "Selamat Datang Ramadhan" di seluruh penjuru negeri yang di mulai pada Selasa (15/3). Pada pameran tersebut masyarakat akan mendapatkan potongan harga untuk semua bahan makanan.sinpo

Komentar: