Muhammadiyah Imbau Masyarakat Tak Saling Menghakimi Perbedaan Awal Ramadhan

Laporan: Ari Harahap
Sabtu, 02 April 2022 | 16:22 WIB
PP Muhammadiyah imbau masyarakat tak saling menghakimi perbedaan awal ramadhan/net
PP Muhammadiyah imbau masyarakat tak saling menghakimi perbedaan awal ramadhan/net

SinPo.id - Perbedaan awal Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha antara Muhammadiyah dan Pemerintah adalah hal yang biasa dan sudah berulang kali terjadi. Sehingga, masyarakat, khususnya umat Islam hendaknya menyikapi dengan dewasa, arif, dan bijaksana.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Abdul Mu'ti mengimbau masyarakat hendaknya saling bertoleransi dan saling menghormati.

Mu'ti mengatakan perbedaan penetapan bukan soal benar atau salah, menang atau kalah, tapi soal keyakinan dan pilihan.

"Agar tumbuh sikap saling memahami, penting sekali memahami sumber dan sebab perbedaan sehingga tidak saling menghakimi," ujar Mu'ti dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (2/4).

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjelaskan penyebab adanya perbedaan awal Ramadhan itu karena terdapat perbedaan metode penetapan.

Diketahui, Muhammadiyah menggunakan metode hisab (perhitungan) dalam menetapkan awal Ramadhan. Sedangkan, Kemenag dan Nahdlatul Ulama (NU) menggunakan metode rukyat (mengamati hilal secara langsung).

"Kelompok hisab dan ru'yah merujuk pada ayat Al-Qur'an dan Hadits yang sama," ujar Mu'ti dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (2/4).

"Perbedaan terjadi karena perbedaan kriteria antara mereka yang menggunakan hisab hakiki wujudul hilal dengan kelompok imkanur ru'yah yang merupakan masalah ijtihad. Jadi masalahnya bersifat furu', bukan usul," jelasnya.

Sebelumnya diketahui, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis menyebut perbedaan awal Ramadhan antara pemerintah dengan Muhammadiyah harus dihargai, karena ini bukan terjadi pertama kali.

Tetapi, kalau mau lebih aman dunia akhirat, kata Cholil, adalah dengan mengikuti anjuran dari pemerintah.

"Kalau mau kita lebih aman dunia dan akhirat ikutilah (awal Ramadhan) pemerintah," ujar Cholil dalam sebuah wawancara di stasiun televisi swasta.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah menetapkan 1 Ramadhan jatuh pada hari Minggu, 3 April 2022. Pemerintah melalui Sidang Itsbat Kementerian Agama (Kemenag) mengganggu metode Imkanu Rukyatul Hilal.

Sementara Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 1443 H ini pada tanggal 2 April 2022 berdasarkan pada metode Hisab Hakiki Wujudul Hilal.sinpo

Komentar: