Irjen Napoleon: Infografis Kekaisaran Sambo dan Konsorsium 303 Tak Mungkin Muncul dengan Sendirinya

Laporan: Tri Bowo Santoso
Kamis, 25 Agustus 2022 | 22:57 WIB
Terdakwa dugaan kasus penganiayaan terhadap M Kece, Irjen Napoleon Bonaparte. Foto: Istimewa
Terdakwa dugaan kasus penganiayaan terhadap M Kece, Irjen Napoleon Bonaparte. Foto: Istimewa

SinPo.id - Terdakwa dugaan kasus penganiayaan terhadap M Kece, Irjen Napoleon Bonaparte angkat suara terkait munculnya infografis Kekaisaran Sambo dan Konsorsium 303 yang membuat publik menjadi heboh, lantaran menyeret sejumlah nama penting.

Mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri ini mempertanyakan alasan munculnya diagram tersebut. Ia juga meminta bukti yang lebih lengkap terkait beredarnya diagram tersebut.

"Itu siapa yang buat? betul apa tidaknya saya juga tidak tahu. Karena apa ya, Semua itu harus ada bukti. Kalau ada bukti ada pidana, silahkan dipidana, bertanggung jawab masing-masing, tapi yang jadi pertanyaan mengapa ada itu?" ujar Napoleon pada wartawan, Kamis, 25 Agustus 2022.

Menurutnya, munculnya infografis tersebut tentu tidak terjadi dengan sendirinya, sebagaimana peribahasa tak ada asap kalau tak ada api. Dia juga juga mempertanyakan, mengapa pula bukan dia yang disebut-sebut sebagai Kepala Konsorsium, itu terjadi karena mungkin dia tak ada hubungannya.

"Jadi, begini ya saudara-saudara, ini semua akibat dari sistem kaderisasi yang tidak tepat seperti seharusnya. Kenyataannya kita melihat beberapa orang dikarbit ya, begitu cepat melompati senior-seniornya hanya karena dia bekas ajudan, bekas itu, bekas sespri," tuturnya.

Napoleon lantas menyoroti soal pola kaderisasi yang terjadi dalam jajaran kepolisian, yang mana dinilai kurang tepat. Pasalnya, tak sedikit junior yang melompati para seniornya, padahal masih banyak perwira-perwira brilian, cerdas, punya integritas yang tak terlihat tapi tak terpilih hanya karena mereka cenderung tak suka menjilat.

"Mereka bekerja idealis, saya tahu itu dari Sabang sampai Merauke, saya bukan dinas di Jakarta saja, pelosok-pelosok sudah tahu, saya banyak melihat yang seperti itu, tapi tidak terlihat karena mereka tidak tampil di depan api, tidak dekat api sehingga tidak terima kepanasan," paparnya.

Napoleon menambahkan, dalam instansi Polri maupun TNI, ada pola kaderaisasi sehingga harus hati-hati menyangkut kaderisasi jajarannya. Pasalnya, dalam institusi itu ada pula yang namanya senioritas dan jenjang, yang mana dinilai penting dalam hal kepemimpinan.

"Jadi ini fakta, pola-pola kaderisasi itu ya hati-hati TNI-Polri itu kami punya ada yang namanya senioritas, senioritas itu sangat penting untuk apa, supaya pemimpin itu berwibawa. Kalau sampai puluhan orang berani melakukan obstruction of Justice seperti ini, ini yang dipertanyakan kewibawaan pimpinan," tandasnya.

 sinpo

Komentar: