Sandiaga Harap Santri Dapat Membuat Konten Kreatif Bernapaskan Islam

Laporan: Sinpo
Minggu, 30 Oktober 2022 | 05:25 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno/ Instagram Sandiaga Uno
Menparekraf Sandiaga Uno/ Instagram Sandiaga Uno

SinPo.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut ada kebutuhan besar terhadap konten-konten kreatif dan digital bernafaskan Islam yang dapat diciptakan para santri. Hal tersebut disampaikan Sandiaga saat Peringatan Hari Santri Nasional di Pesantren An Nawawi Tanara, Serang, Banten.

“Inilah yang membuat kita sadar bahwa ini adalah kesempatan dan peluang yang harus kita manfaatkan sebaik-baiknya,” kata Sandiaga dalam keterangannya, Sabtu 29 Oktober 2022.

Sandiaga berharap peringatan Hari Santri dijadikan momentum para pelajar di pesantren-pesantren untuk mulai bertransformasi ke era digital.

“Era digital membawa perubahan pada kehidupan kita saat ini, banyak dampak positif yang kita rasakan. Namun di waktu yang bersamaan, era digital juga membawa banyak dampak negatif, sehingga menjadi tantangan luar biasa dalam kehidupan di era digital ini,” paparnya.

Menurut data Kementerian Agama, ada 26.975 pondok pesantren di Indonesia per-Januari 2022 dengan total santri mencapai lima juta orang. Dari jumlah tersebut Jawa Barat termasuk Banten menyumbang jumlah pondok pesantren paling banyak, yakni 8343 pesantren atau sekitar 30,92 persen dari total pesantren secara nasional.

“Secara kuantitas data, kita memiliki Sumber Daya Manusia yang mumpuni. Bayangkan jika satu persen saja dari total lima juta santri bisa membuat konten kreatif digital yang bermanfaat untuk umat, itu berarti ada tambahan 50 ribu konten kreator baru di Indonesia,” ujarnya.

Sandiaga juga memaparkan lima tantangan ekonomi digital yang akan dihadapi dunia, diantaranya adalah keamanan siber, tight competition, pengembangan sumber daya manusia, aksesibilitas internet, dan regulasi.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sendiri mempunyai program Santri Digitalpreneur Indonesia yang merupakan kegiatan pelatihan dan peningkatan kapasitas santri serta generasi milenial dalam menghadapi tantangan industri digital kreatif.

Melibatkan 250 santriwan dan santriwati, Program Santri digitalpreneur Indonesia 2022 sudah terlaksana di lima kota, yaitu Tasikmalaya di Jawa Barat, Tanah Datar di Sumatera Barat, Banjar Baru di Kalimantan Selatan, Bondowoso dan Sidoarjo di Jawa Timur.sinpo

Komentar: