Neraca Dagang Surplus 5,16 Miliar Dolar, Kondisi Ekonomi Indonesia Baik Jelang 2023

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 20 Desember 2022 | 23:42 WIB
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. Foto: Sino.id/Galuh
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. Foto: Sino.id/Galuh

SinPo.id -  Jelang 2023, kondisi ekonomi di Indonesia relatif baik. Hal ini dilihat dari tren surplus neraca perdagangan Indonesia yang masih terus berlanjut mencapai USD 5,16 miliar.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan secara kumulatif dari Januari hingga November 2022, surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar USD 50,59 miliar atau lebih besar dari tahun lalu.

“Ini adalah hal yang positif dari perekonomian kita yaitu sektor eksternal memberikan sumbangan ekspor lebih besar dari impor dan ini berkontribusi terhadap growth kita, meskipun kita tetap waspada bahwa perkembangan Global yang cenderung akan melemah,” kata Menkeu, Selasa 20 November 2022.

Menurutnya, indikator lain yang menunjukkan perekonomian Indonesia masih cukup baik, dilihat dari indeks keyakinan konsumen, indeks penjualan ritel dan ritel mobil, mandiri spending index, konsumsi listrik, serta penjualan sepeda motor yang terus meningkat dan ekspansif.

“Ini artinya untuk kelompok household kelas menengah mereka masih memiliki daya beli dan kemauan untuk berkonsumsi yang cukup sehat dan ini pasti akan mendukung pertumbuhan ekonomi kita terutama untuk kuartal keempat ini," paparnya.

Meski demikian, kata Menkeu, gejolak perekonomian global harus tetap diwaspadai, karena secara tidak langsung dapat mempengaruhi kinerja perekonomian Indonesia.

“Namun kalau di lihat dari sisi environment global pengaruhnya ke export, kita lihat dari sisi domestik kita masih punya sumber pertumbuhan ekonomi yang harus dan akan kita jaga, seperti konsumsi, investasi and government spending,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga menyatakan bahwa perkembangan inflasi Indonesia masih relatif baik yaitu di 5,4 persen. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor volatile food yang terus konsisten menurun atau stable.

“Ini adalah prestasi. Karena pada saat dunia menghadapi kenaikan harga-harga pangan dan energi kita masih bisa mengendalikan dengan menjaga supply dan juga distribusi dari berbagai kebutuhan pangan dan energi nasional,” imbuhnya.
 sinpo

Komentar: