Konflik Bersenjata

Serangan di Biara Myanmar Tewaskan 28 Orang

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 14 Maret 2023 | 08:38 WIB
Ilustrasi (SinPo.id/Pixabay.com)
Ilustrasi (SinPo.id/Pixabay.com)

SinPo.id -  Sedikitnya 28 orang tewas akibat serangan tentara Myanmar di sebuah biara di desa Nan Nein, negara Bagian Shan selatan. Sebuah video dari Pasukan Pertahanan Kebangsaan Karenni (KNDF) menunjukkan tumpukan 21 mayat, termasuk di antaranya tiga mayat berjubah oranye yang dikenakan oleh biksu Buddha di Biara dengan luka tembak pada setiap mayat.

"Pada hari Sabtu, angkatan udara dan artileri militer memasuki desa tersebut setelah penembakan sekitar pukul 16:00 waktu setempat (09:30 GMT) dan mengeksekusi penduduk desa yang mereka temukan bersembunyi di dalam sebuah biara," kata tulis KNDF, dilansir dari BBC, Selasa 14 Maret 2023.

Sebuah video dari KNDF menunjukkan tumpukan 21 mayat, termasuk di antaranya tiga mayat berjubah oranye yang dikenakan oleh biksu Buddha di Biara. Video tersebut juga menunjukkan luka tembak yang ada pada setiap mayat, dan memperlihatkan dinding biara yang dipenuhi lubang peluru.

"Itu seperti (militer) membuat mereka berbaris di depan biara dan secara brutal menembak mereka semua, termasuk para biarawan," kata juru bicara KNDF.

KNDF juga mengatakan telah menemukan tujuh mayat lainnya di dekat desa kecil itu. Bahkan beberapa bangunan dan rumah di sekitarnya juga dibakar.

Menurut KNDF, para penduduk desa percaya bahwa berlindung dengan biksu yang sangat dihormati di daerah itu dapat menjamin keselamatan mereka. Namun perkiraan itu salah. Sedangkan beberapa orang lain di desa telah dievakuasi sebelum tentara tiba.

Rincian insiden tersebut sulit untuk diverifikasi, tetapi sifat buas dari serangan terhadap warga sipil tak bersenjata bukanlah hal baru di Myanmar, sejak kudeta dan munculnya perlawanan terhadap junta militer.

Nan Nein sendiri berada di jalur utama dari negara bagian Shan ke negara bagian Kayah, sebuah jalan yang menurut junta sangat penting untuk memasok senjata ke kelompok pemberontak yang berperang melawan mereka.

Wilayah tersebut juga merupakan daerah dengan populasi campuran dari kelompok etnis yang terkadang bersaing, yakni orang Pa-O, Shan dan Karenni.

Sementara Organisasi Nasional Pa-O dan sayap bersenjatanya sangat mendukung junta di wilayah tersebut. Penduduk setempat melaporkan tentara telah meningkatkan upaya untuk memperkuat milisi etnis pro-junta di wilayah itu untuk menantang oposisi yang menguasai daerah tersebut.

"Kelompok Karenni telah merebut beberapa desa sehingga militer Myanmar sekarang menembaki mereka," kata seorang pejabat desa di dekat pos militer Saung Pyaung kepada surat kabar lokal The Irrawaddy. sinpo

Komentar: