Pemerintah Diminta Antisipasi Lonjakan Permintaan BBM Bersubsidi

Laporan: Galuh Ratnatika
Rabu, 04 Oktober 2023 | 18:05 WIB
Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS Mulyanto. (SinPo.id/Dok. Pribadi)
Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS Mulyanto. (SinPo.id/Dok. Pribadi)

SinPo.id -  Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, meminta pemerintah untuk mengantisipasi lonjakan permintaan BBM bersubsidi jenis Pertalite, setelah harga BBM nonsubsidi naik. Pasalnya, akan ada masyarakat yang beralih mengkonsumsi BBM dengan harga yang lebih murah. 

"Ya saya rasa migrasi ini tetap berpotensi, apalagi revisi Perpres Pembatasan penggunaan bbm bersubsidi belum diterbitkan. Itu sebabnya kita minta Pemerintah segera mengantisipasi terjadinya migrasi ini, termasuk kemungkinan penambahan kuota BBM bersubsidi," kata Mulyanto, Rabu 4 Oktober 2023. 

Selain itu, ia juga mengingatkan pemerintah untuk membuat membuat rencana cadangan (contingency plan) guna mengantisipasi lonjakan permintaan BBM bersubsidi tersebut. Sehingga ketika peristiwa itu terjadi, pemerintah tidak panik karena telah memiliki solusi. 

"Rasanya Pemerintah perlu mempertimbangkan penambahan kuota BBM bersubsidi agar kebutuhan masyarakat terpenuhi," ungkapnya. 

"Apalagi dalam kondisi seperti sekarang, pemerintah harus bisa memberi solusi alternatif bagi masyarakat untuk mendapatkan BBM murah. Bukan malah menghapus atau mengurangi kuota, karena yang ada nanti masyarakat antri di SPBU-SPBU," sambungnya. 

Sementara itu, terkait dengan kenaikan harga Pertamax. Mulyanto meminta agar harga Pertamax yang baru tidak terlalu tinggi. Artinya, bukan hanya harus di bawah batas atas harga yang ditetapkan Pemerintah, tetapi juga harus mempertimbangkan kemungkinan migrasi pengguna Pertamax ke Pertalite.sinpo

Komentar: