TKN Prabowo-Gibran: Indonesia Tidak Akan Ada Tanpa Bocil

Laporan: Juven Martua Sitompul
Rabu, 29 November 2023 | 21:46 WIB
Dedek Prayudi (Sinpo.id/Dedek Prayudi)
Dedek Prayudi (Sinpo.id/Dedek Prayudi)

SinPo.id - Juru bicara (jubir) Tim Kampanye Nasional (TKN) Pemilih Muda Fanta HQ Prabowo-Gibran, Dedek Prayudi, mengingatkan pentingnya gerakan anak muda dalam sejarah politik Indonesia. Indonesia tidak akan ada tanpa anak muda.

"Anak muda itu penting dalam sejarah perpolitikan nasional. Anak muda sering banget dianggap bocil enggak tahu apa-apa, diremehkan kemampuannya, diremehkan keberaniannya atau keteguhan hatinya kadang-kadang. Tapi kita lupa kalau enggak ada kita, enggak ada bocil, enggak ada Indonesia," kata Dedek dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Rabu, 29 November 2023.

Dedek mengatakan sejumlah gerakan politik penting di Indonesia selalu diinisiasi oleh kalangan muda. Gerakan itu mulai dari pergerakan Boedi Utomo, munculnya Sumpah Pemuda pada 1928, hingga meyakinkan Sukarno-Hatta agar segera menyatakan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

"(Tahun) 1945 ketika orang tua dalam hal ini proklamator kita sedang bimbang untuk negosiasi dengan Jepang atau tidak, lalu siapa yang menculik mereka ke Rengasdengklok untuk dikuatkan hatinya supaya segera memproklamirkan kemerdekaan tanpa bernegosiasi dengan pihak luar manapun, anak-anak muda juga," katanya.

Dedek menekankan para generasi muda juga memiliki peran signifikan dalam konteks pemilu 2024. Dia mengatakan untuk pertama kalinya anak muda akan menjadi mayoritas dalam daftar pemilih tetap di pemilu.

"Anak-anak muda Gen Z dan milenial itu komposisinya itu mencapai 57 persen dari daftar pemilih tetap. Ini paling dominan menentukan arah politik dan kebijakan dari bangsa besar bernama Republik Indonesia," ujar Dedek.

Dedek mengatakan sejumlah langkah juga telah disiapkan TKN Fanta dalam menggaet ceruk suara pemilih muda. Menurutnya, para pemilih muda menginginkan politik yang gembira.

"Anak-anak muda ini nggak suka dengan politics of fear atau politik yang menakut-nakuti, menawarkan rasa takut. Mereka kalau melihat kalau politikus pada berantem mereka jadi eneg. 'Alah lu berantem juga bukan buat gua'. Mereka menyukai politics of hope, politik yang menawarkan harapan," ujar Dedek.

Atas prinsip tersebut membuat, kata dia, TKN enggan menanggapi sejumlah fitnah yang ditunjukkan kepada Prabowo-Gibran dalam pemilu.

"Kami tidak akan balas fitnah dengan fitnah. Kita fokus memperkenalkan paslon kita baik itu paslonnya dengan segala karakteristiknya juga dengan program-program yang termaktub dalam dokumen visi misi yang kira sebut Asta Cita," tegas Dedek.sinpo

Komentar: