Nomor Telepon Dicatut Jadi Narahubung Aksi Geruduk Istana, Pengurus PB PMII ‘Ngadu’ ke Kapolri

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 31 Januari 2024 | 21:10 WIB
Ketua PB PMII Adlin Pandjaitan mengadu ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo usai nomor teleponnya dicatut sebagai narahabung di pamflet digital aksi demonstrasi. (SinPo.id/Dok. Pribadi)
Ketua PB PMII Adlin Pandjaitan mengadu ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo usai nomor teleponnya dicatut sebagai narahabung di pamflet digital aksi demonstrasi. (SinPo.id/Dok. Pribadi)

SinPo.id - Anggota Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) Adlin Pandjaitan mengadu ke Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo usai nomor teleponnya dicatut sebagai narahabung di pamflet digital aksi demonstrasi bertajuk ‘Geruduk Istana’.

Ia mengaku dirinya telah dirugikan dan memastikan rencana aksi demonstrasi tersebut merupakan hoaks.

“Saya Adlin Panjaitan mengaku dirugikan terkait gerakan tersebut dan saya pastikan gerakan itu hoaks,” kata Adlin usai membuat laporan di Bareskrim Polri pada Rabu, 31 Januari 2024.

Ia menyampaikan, pencatutan nomor teleponnya sebagai narahabung di pamflet digital telah membuat aplikasi WhatsApp di telepon selulernya tak bisa digunakan saat ini.

“Pasalnya di flyer tersebut tercantum kontak pribadi saya mengatasnamakan Aan dan sampai hari ini saya tidak bisa mengakses WhatsApp saya terhitung dari tanggal 29 Januari 2024,” ucapnya.

Ia pun meminta Bareskrim mengusut tuntas pembuat pamflet digital yang berisikan hoaks tersebut. Menurut Adlin, PB PMII pun telah dirugikan dengan pencatutan tersebut.

“Saya juga tergabung dalam organisasi PB PMII dan kami juga dirugikan secara kelembagaan terkait pencatutan lembaga kami di flyer tersebut,” tuturnya.sinpo

Komentar: