Jokowi: Ekspor Nikel Indonesia Melonjak Hingga Rp 500 T

Laporan: Tim Redaksi
Sabtu, 02 Maret 2024 | 03:05 WIB
Ilustrasi nikel (pixabay)
Ilustrasi nikel (pixabay)

SinPo.id -  Nilai ekspor nikel Indonesia melompat naik menjadi Rp 500 Triliun usai hilirisasi dilakukan. Padahal sebelumnya, nilai ekspor nikel hanya sekitar Rp 30 triliun.

"Sebelum dibangun industri smelter, kita mengekspor mentah bertahun-tahun. Ekspor yang hanya mentahan nikel, nilainya setiap tahun kurang lebih Rp 30 triliun. Begitu smelter dibangun ekspor kita mencapai Rp 500 triliun," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pernyataan itu disampaikan dalam acara Pembukaan Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, disiarkan langsung lewat YouTube tvMU Channel, Jumat 1 Maret 2024. 

Menurut dia, masih banyak salah paham terkait hilirisasi yang dituding hanya menguntungkan satu pihak saja. Indonesia juga mendapatkan keuntungan yang banyak dari dibangunnya industri smelter.

Dengan nilai ekspor yang melonjak tinggi itu, Jokowi menekankan bukan hanya perusahaan smelter saja yang mendapatkan keuntungan, tapi Indonesia juga. Adapun penerimaan lain yang didapatkan Indonesia, yakni pajak perusahaan, pajak penghasilan karyawan, hingga pajak penerimaan bukan negara (PNBP).

Apalagi jika Indonesia juga ikut andil dalam perusahaan tersebut, akan mendapat tambahan dari dividen yang besar. Dengan begitu, bukan hanya perusahaan yang menguntungkan, tapi negara juga mendapatkan penerimaan yang besar.

"Inilah yang kita dorong hilirisasi nggak hanya urusan tembaga, nikel, timah, tapi juga akan kita dorong di perkebunan, perikanan, perlautan, pertanian. Kita harus mulai hilirisasikan dengan kesempatan nilai tambah dalam negeri dan membuka kesempatan kerja yang tinggi," jelasnya.sinpo

Komentar: