Pasukan Israel Tingkatkan Serangan Udara di Rafah, Jumlah Korban Palestina Bertambah

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 26 April 2024 | 08:09 WIB
Serangan Israel di Rafah pada 16 Februari (SinPo.id/Reuters)
Serangan Israel di Rafah pada 16 Februari (SinPo.id/Reuters)

SinPo.id - Pasukan Israel telah meningkatkan serangan udara di Rafah, pada Kamis 25 April 2024, yang menyebabkan jumlah korban Palestina bertambah. Serangan tersebut menghantam sedikitnya tiga rumah, dan menewaskan sedikitnya enam orang termasuk seorang jurnalis lokal.

"Kabinet perang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan pertemuan untuk membahas cara menghancurkan sisa-sisa batalyon terakhir Hamas di Rafah dan di tempat lain," kata juru bicara pemerintah Israel, David Mencer, dilansir dari Reuters, Jumat 26 April 2024.

Meningkatnya peringatan Israel mengenai invasi Rafah, yang merupakan tempat perlindungan terakhir bagi sekitar satu juta warga Gaza, telah mendorong beberapa keluarga untuk pergi ke wilayah pesisir al-Mawasi atau mencoba menuju ke titik-titik yang lebih jauh ke utara.

Namun jumlah pengungsi yang meninggalkan Rafah terhitung masih sangat sedikit. Pasalnya, banyak pengungsi yang bingung kemana mereka harus pergi, karena pengalaman selama 200 hari perang telah mengajarkan mereka bahwa tidak ada tempat yang benar-benar aman.

Menurut salah satu pengungsi, Mohammad Nasser (34), ayah tiga anak, mengatakan dia telah meninggalkan Rafah dua minggu lalu dan sekarang tinggal di tempat penampungan di Deir Al-Balah di Gaza tengah untuk menghindari serangan Israel.

“Kami lolos dari satu jebakan ke jebakan lainnya, mencari tempat-tempat yang dianggap aman oleh Israel sebelum mereka mengebom kami di sana. Ini seperti permainan tikus dan jebakan,” katanya kepada Reuters.sinpo

Komentar: