KENAIKAN TARIF KRL

DPR Sebut Wacana Kenaikan Tarif KRL akan Berdampak pada MBR

Laporan: Galuh Ratnatika
Senin, 29 April 2024 | 18:28 WIB
KRL (SinPo.id/Dok. PT. KAI)
KRL (SinPo.id/Dok. PT. KAI)

SinPo.id - Anggota Komisi V DPR RI, Toriq Hidayat, menyebut wacana kenaikan tarif Commuter Line (KRL) oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI), akan berdampak pada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), dan mengancam kesejahteraan ekonomi mereka.

“Kenaikan tarif KRL Jabodetabek akan memberikan dampak yang signifikan. Terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah (MBR). Kenaikan tarif bisa memperberat beban ekonomi mereka. Dan Ini juga dapat mengakibatkan kesenjangan sosial dan ekonomi yang lebih besar,” kata Toriq melalui keterangan persnya, Senin 29 April 2024.

Menurutnya, kenaikan tarif tidak sejalan dengan kondisi ekonomi masyarakat, terutama masa pasca pandemi dan berbagai tantangan ekonomi lainnya, seperti harga kebutuhan pokok yang terus melonjak.

“Kami tahu betul paska pandemi masyarakat terpaksa mengalokasikan sebagian besar pendapatan mereka hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar. Kenaikan tarif hanya akan menambah beban ekonomi mereka. Terutama mereka yang bergantung pada angkutan publik ini setiap hari,” tuturnya.

Oleh karena itu, ia meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meninjau kembali rencana kenaikan tarif ini dan mencari solusi yang lebih adil dan berkelanjutan bagi masyarakat.

“Kami akan terus memantau perkembangan situasi ini. Dan memastikan bahwa keputusan terkait tarif transportasi publik nantinya harus ada partisipasi aktif dari publik dan memperhitungkan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh," tandasnya.

Sebelumnya, PT KAI Commuter (KCI) telah mengusulkan kenaikan tarif KRL Jabodetabek yang belum berubah sejak 2016. Namun usulan tersebut hingga saat ini masih dalam pembahasan dan belum diputuskan.sinpo

Komentar: