Mendikbudristek Ajak Pimpinan Perguruan Tinggi Menjadi Duta Kampus Merdeka??

Laporan: Samsudin
Minggu, 24 Oktober 2021 | 09:16 WIB
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim saat hadir di salah satu acara kampus ITS, kemarin/Ist
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim saat hadir di salah satu acara kampus ITS, kemarin/Ist

SinPo.id - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, berharap semakin banyak pimpinan perguruan tinggi dapat menjadi Duta Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Nadiem mengapresiasi pimpinan perguruan tinggi yang proaktif memberikan dukungan terhadap perubahan sistem pendidikan tinggi yang didorong MBKM.

“Saya berharap para pimpinan perguruan tinggi dapat menjadi duta Kampus Merdeka. Lakukan diskusi terbuka, sampaikan makna MBKM, bekali dengan informasi baik, dan dukung perubahan. Laksanakan supaya kampus kita bisa lebih merdeka,” kata Nadiem, di Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, belum lama ini.

“Saya apresiasi pimpinan perguruan tinggi implemetasikan program MBKM,” ajak Menteri Nadiem.

Nadiem menginginkan agar tidak ada lagi sekat-sekat antara falkutas, sekat-sekat antara prodi, sekat-sekat antara universitas, dan sekat antara dunia akademik, dunia industri, serta dunia riset.

“Sekarang benar-benar semua menjadi tempat pembelajaran untuk mahasiswa dan dosen, serta kampus menjadi pusat perbauran dari berbagai sektor. Itulah Kampus Merdeka,” tegasnya.

Dijelaskan Nadiem, saat ini banyak mahasiswa berkuliah di bidang yang tidak sesuai dengan minat dan bakatnya. Maka, MBKM dirancang khusus untuk dapat membekali mahasiswa untuk belajar dari berbagai disiplin ilmu yang relevan dengan minat dan kebutuhannya memasuki dunia kerja.

Dalam memasuki dunia kerja, mahasiswa yang baru lulus tidak hanya mengandalkan satu disiplin program studi (prodi), tetapi membutuhkan dua atau tiga disiplin prodi.

“Berikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan keilmuannya ke prodi lain di luar prodi yang dipilih,” ujar Menteri Nadiem.

Mendikbudristek mengimbau agar para Rektor, Dekan, dan Kepala Program Studi (Kaprodi) di perguruan tinggi agar tidak membatasi mahasiswa dalam mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, termasuk pemenuhan konversi program sebesar 20 sks.

"Jangan pula mempersulit mahasiswa yang ingin belajar dan kredit semester di luar jurusannya. Pasalnya, zaman semakin maju dan mahasiswa tidak hanya butuh satu disiplin ilmu untuk bisa sukses dalam dunia kerja," pesannya.

Para pimpinan perguruan tinggi dapat turun langsung menjelaskan ke Kaprodi untuk mulai menyusun dan memadatkan semua prodi kedalam lima semester. “Kalau tiga semester boleh di luar prodi, prodinya segera dipadatkan masuk ke dalam lima semester,” pintanya.sinpo

Komentar: