Polri Dan Kementan Sepakat Teken MoU Penguatan Sektor Pangan

Oleh: Pandu Satya
Selasa, 16 November 2021 | 15:51 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit memberikan keterangan kepada media, Selasa (16/11)/ist
Kapolri Jenderal Listyo Sigit memberikan keterangan kepada media, Selasa (16/11)/ist

SinPo.id - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menandatangani memorandum of understanding (MoU), atau nota kesepahaman terkait ketahanan dan ketersediaan pangan. Tujuannya, untuk memastikan kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia terpenuhi.

Polri menyatakan bahwa mereka mendukung pengurangan ketergantungan impor pangan.

"Harapan kita bagaimana Polri bisa mendukung program wujudkan ketahanan pangan, bagaimana mengurangi ketergantungan impor terhadap produksi yang bisa ditanam, dilaksanakan di dalam negeri," ucap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada Selasa (16/11).

Jenderal Sigit mengatakan bahwa sektor pertanian bisa menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup besar. Menurut Listyo juga, hal itu bisa menjadi kebanggaan tersendiri bila Indonesia bisa mengekspor pangan.

"Kami dari Polri siap mendukung program-program ketahanan pangan, kurangi impor, dan tingkatkan ekspor," lanjut Sigit.

Listyo Sigit juga berharap bahwa hasil pertanian Indonesia ke depannya bisa diekspor, dan dalam dua tahun Indonesia tidak impor beras.

"Perlu didukung dan ketergantungan (impor) ini perlu dikurangi, program food estate bisa berjalan, memiliki lahan pertanian, dan peternakan luas bisa mewujudkan (pengurangan impor)," ucap mantan Kabareskrim Polri itu.

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, terkait kerjasama tersebut, Kementan tak bisa bekerja sendiri dalam pengawasan. Sehingga, menggandeng Polri untuk membantu memastikan distribusi di daerah-daerah perbatasan dan rawan berjalan aman.

"Kami menandatangani MoU antara Pak Kapolri dan kami di jajaran Kementan. Sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, bahwa masalah ketahanan pangan dan ketersediaan makan bagi rakyat 273 juta orang adalah sebuah strategi yang harus secara maksimal dilakukan," ujar Syahrul.sinpo

Komentar: