Harga Bensin Di AS Cetak Rekor Baru, Segalon Capai Rp 66,4 Juta

Laporan: Samsudin
Rabu, 17 November 2021 | 09:46 WIB
Ilustrasi. Harga segalon bensin di negara bagian AS mencapai rekor tertinggi lagi/net
Ilustrasi. Harga segalon bensin di negara bagian AS mencapai rekor tertinggi lagi/net

SinPo.id - Harga rata-rata bahan bakar di California sejak dua hari terakhir ini mencapai rekor tertinggi baru, yakni mencapai 4,682 dolar AS (Rp66,5 juta) per galon pada Senin (15/11).

Menurut American Automobile Association (AAA), dikutip dari Xinhua News, Rabu (17/11), harga rata-rata untuk bensin reguler adalah 4,676 dolar AS (Rp66,4 juta) per galon pada Minggu (14/11), yang telah memecahkan rekor sebelumnya di negara bagian itu yakni sebesar 4,671 dolar (Rp66,3 juta) untuk bensin reguler yang ditetapkan pada Oktober 2012.

Saat ini, California memiliki harga bahan bakar rata-rata tertinggi di AS. AAA mengatakan dalam siaran pers bahwa harga rata-rata nasional untuk satu galon bahan bakar pada Senin turun di angka 3,41 dolar, yang naik 11 sen dibanding sebulan lalu dan 1,29 dolar (Rp18.339) lebih tinggi dari setahun lalu, tetapi turun satu sen sejak minggu lalu.

Sejak 30 Oktober, rata-rata nasional telah turun pada sembilan hari yang berbeda, setelah naik terus pada setiap 31 hari sebelumnya.

"Sedikit penurunan permintaan bahan bakar, mungkin karena perubahan kebiasaan mengemudi musiman, berkontribusi pada beberapa penurunan harga di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU)," kata Andrew Gross, juru bicara AAA, dalam siaran pers.

"Sayangnya, ketatnya pasokan minyak mentah yang sedang berlangsung kemungkinan tetap akan membuat harga bahan bakar berfluktuasi, alih-alih turun, untuk beberapa waktu," kata Gross.

Lonjakan harga bahan bakar itu sebagian disebabkan oleh kenaikan harga minyak mentah, serta pemeliharaan kilang yang tidak direncanakan dan penutupan kilang, lapor KNBC, stasiun flagship West Coast dari jaringan televisi NBC, yang berlisensi ke Los Angeles.

Masalah produksi setelah hujan lebat di California utara pada akhir Oktober juga berperan, imbuh stasiun berita tersebut.

Harga bahan bakar, makanan dan perumahan naik secara substansial di AS dalam beberapa bulan terakhir saat negara itu masih berjuang melawan bottleneck rantai pasokan. Harga untuk konsumen AS melonjak 6,2 persen pada Oktober dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menandai tingkat inflasi tertinggi sejak 1990.sinpo

Komentar: