Koalisi Berubah, Jazilul Fawaid Sebut 3 Alasan Jokowi Akan Reshuffle Kabinet

Laporan: Ari Harahap
Rabu, 08 Desember 2021 | 17:11 WIB
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid/Ari/SinPo
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid/Ari/SinPo

SinPo.id - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan reshuffle kabinet pasti memiliki berbagai alasan yang harus dipertimbangkan oleh Presiden Joko Widodo.

"Kan begini loh reshuffle itu pasti ada alasan-alasannya," ujar Jazilul Fawaid kepada wartawan di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (8/12).

Jazilul mengungkapkan setidaknya ada tiga kemungkinan alasan diadakan reshuffle kabinet pada pemerintahan Presiden Jokowi ini.

"Pertama alasan rasional kinerja, biasanya dilihat dievaluasi mungkin perlu pembaharuan," katanya.

Kedua, menurutnya perlu penyesuaian dengan kondisi objektif perkembangan pada koalisi di pemerintahan serta pertimbangan politik.

"Karena ada satu Partai yang bergabung. Artinya ada yang perubahan disitu, sebagai syarat reshuffle itu ada," tambahnya.

Yang ketiga, dia memaparkan, Presiden bisa menggunakan haknya menanggapi perkembangan dinamika yang ada saat ini.

"Jadi teman-teman menanyakan reshuffle ya rasional. Karena memang koalisi berubah," tegasnya.

Sebelumnya, Jazilul Fawaid mengatakan belum mendapat informasi perihal reshuffle kabinet yang akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.

“Sampai hari ini tertutup ya. Belum ada bisik-bisik dari istana," ujar Jazilul kepada wartawan di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (8/12).

Menurut Jazilul terkait reshuffle kabinet ini, Presiden Jokowi akan memberikan kejutan kepada semua pihak. Maka dari itu, dia meminta semua pihak untuk bersama-sama menunggu kejutan tersebut.

"Saya melihatnya kalau begini biasanya ada kejutan, tunggu saja kejutannya," kata Jazilul.

Soal kemungkinan reshuffle akan dilakukan pada 22 Desember nanti yang bertepatan dengan Rabu Pahing pada penanggalan Jawa, Wakil Ketua MPR itu hanya menyebut tanggal tersebut merupakan Hari Ibu.

"Yang jelas tanggal 22 Desember itu hari Rabu Pahing bertepatan dengan Hari Ibu, itu saja. Karena reshufflenya kan belum," tuturnya.

Diketahui, wacana reshuffle belakangan ini kembali menguat terutama setelah pelantikan Panglima TNI baru Jenderal Andika Perkasa. Akan tetapi, hingga kini pihak Istana membantah kabar tersebut.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno, menyebut tak ada rencana reshuffle kabinet pada Rabu (8/12). Pratikno mengatakan pemerintah berfokus menangani pandemi Covid-19.

"Setahu saya tidak ada rencana tersebut. Jadi, pokoknya semua menteri tetap bekerja seperti biasa, semua wamen tetap kerja," kata Pratikno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (1/12).sinpo

Komentar: