Mentan Sebut Penyebaran Penyakit Kuku Dan Mulut Terkendali

Laporan: Azhar Ferdian
Rabu, 11 Mei 2022 | 02:56 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo/Net
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo/Net

SinPo.id - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengklaim pemerintah sudah bisa mengendalikan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ratusan ternak di Indonesia.

Klaim didasarkan pada total kematian ternak yang di bawah 3 persen. Ia menyebut PMK memang sudah terjadi di empat kabupaten di Jatim dan dua kabupaten di Aceh. Tapi kematian yang terjadi hanya 33 ternak.

"Dari data sekitar 2.000 hewan ternak yang terjangkit PMK, hanya 33 ternak yang mati. Artinya pengendalian sudah bisa kami lakukan," katanya seperti dikutip dari Antara, Selasa (10/5).

Meski mampu dikendalikan, ia mengatakan kepala daerah tidak boleh percaya diri dan hanya berdiam diri. Pasalnya, virus ini bisa menyebar melalui udara.

"Sesuai instruksi Presiden, kami juga telah meminta melakukan penutupan lokasi. Langkah ini cukup efektif dalam empat hari ini, dan semua pihak harus tetap bekerja keras," katanya.

Ia juga meminta masyarakat tidak panik menyikapi PMK karena virus ini tidak menular ke manusia.

"Kami juga minta tidak boleh ada pemusnahan hewan ternak, sehingga tidak perlu panik," katanya.

Ia berharap pengendalian yang berhasil dilakukan tidak mengganggu suplai hewan ternak di Indonesia. Sebab Kementerian Pertanian juga telah menekan penyebarannya dengan menurunkan dokter hewan ke berbagai daerah.

"Semua harus maksimal melakukan sosialisasi kepada masyarakat, bahwa penyakit ini tidak menular pada manusia, dan pernyataan ini diperkuat oleh Menkes (Menteri Kesehatan) saat ratas (rapat terbatas) bersama Presiden tadi dan ini menjadi hal yang sangat penting," katanya.

Selain itu katanya, pemerintah juga membuat sendiri vaksin untuk hewan ternak. Vaksin itu akan dikembangkan dan diproduksi oleh Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) di bawah Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan.

"Seperti apa vaksin yang cocok, dan kemungkinan saja kita buat sendiri saja vaksin seperti yang lalu. Ternyata cukup ampuh," katanya.sinpo

Komentar: