Anak Kost Nangis, Harga Mie Instan Dipastikan akan Naik

Laporan: Tri Setyo Nugroho
Rabu, 20 Juli 2022 | 00:40 WIB
Kepala Staf Presiden Moeldoko (Instagram)
Kepala Staf Presiden Moeldoko (Instagram)

SinPo.id - Tak dapat dipungkiri, perang antara Rusia dengan Ukraina memiliki dampak signifikan bagi perekonomian global. Selain bahan bakar, dunia dihadapkan oleh krisis pangan.

Sejumlah negara di dunia telah mengalami dampak krisis pangan akibat pandemi Covid-19 dan situasi global yang kian tak menentu.

Perang mengakibatkan produksi dan distribusi berbagai komoditas dari kedua negara tersebut terganggu, salah satunya gandum.

Rusia dan Ukriana diketahui merupakan negara penghasil gandum terbesar dunia. Keduanya menyediakan sekitar 30 hingga 40% kebutuhan gandum dunia.

Dengan distribusi yang terlambat, otomatis jumlah gandum menjadi terbatas. Hal ini juga berdampak pada perekonomian Indonesia.
 
Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan, terbatasnya gandum akan berdampak pada harga produk turunannya. Kemungkinan harga mie instan, sebagai salah satu produk makanan favorit Indonesia juga akan naik.

"Harga Supermie, harga Indomie akan naik. Ini tidak bisa dihindari," kata Moeldoko dalam Seminar Wawasan Kebangsaan: Strategi Pemerintahan Jokowi Keamanan Nasional, seperti dikutip pada Selasa, 19 Juli 2022.

Tidak berhenti di sana, kata Moeldoko, perang juga berdampak pada kenaikan komoditas lain, seperti pupuk. Hal ini tentu akan berdampak pada harga di Indonesia.

"Harga komoditas dunia naiknya dekati harga US$ 100. Harga pupuk dunia, dulu pupuk Ukriana, Belarusia US$ 400 per ton karena dibanned Amerika kita harus impor dari Kanada, harganya US$ 900 per ton," kata mantan Panglima TNI ini.sinpo

Komentar: