Kenaikan BBM Sebabkan Kemiskinan Secara Struktural

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 06 September 2022 | 14:08 WIB
Ribuan buruh turun ke jalan memprotes kenaikan harga BBM/SinPo.id
Ribuan buruh turun ke jalan memprotes kenaikan harga BBM/SinPo.id

SinPo.id -  Ribuan buruh yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Parlemen, mengatakan bahwa masyarakat akan mengalami pemiskinan secara struktural apabila BBM tidak kembali diturunkan.

Presiden KSPI yang juga Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengatakan akan terus melawan kebijakan pemerintah yang dianggap tidak memiliki hati kepada rakyat.

"Masukan-masukan yang diberikan kepada presiden Jokowi itu dari elit yang nggak pernah miskin. Mereka memberikan itu karena kecerdasan dan kepintaran, tapi tidak punya hati kepada rakyatnya," kata Said saat ditemui di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa 6 September 2022.

Pihaknya juga menegaskan, perbandingan harga BBM Pertamina dengan sejumlah SPBU swasta yang jauh lebih murah, menunjukkan bahwa pemerintah hanya mencari keuntungan di atas penderitaan rakyat.

Oleh sebab itu, kata Said, kebijakan yang dilakukan pemerintah sangat tidak tepat dan membuat rakyat sengsara, karena para menteri hanya pro kepada orang-orang di kelompoknya saja.


"Jurnalis, netizen, gunakan kekuatan jari-jari untuk kita lawan. Kami di jalanan, serikat buruh, petani, nelayan, forum guru honor, turun sampai kapan? Sampai Desember 2022," tegasnya.

Sementara itu, untuk menanggapi aksi demo tolak kenaikan BBM tersebut, pihaknya meminta agar anggota DPR keluar menyatakan sikap, untuk membentuk Panja dan Pansus BBM.

"Memang kita menginginkan DPR membentuk Panja dan Pansus BBM. Pintu masuknya gampang, kenapa Vivo bisa 8.900? Kenapa Pertalite Rp10.000? Kenapa Malaysia dengan Ron lebih bagus bisa Rp7 ribuan?" tandasnya.sinpo

Komentar: