Seorang Wanita Tewas Usai Ditangkap Polisi Susila Iran, Publik Marah

Laporan: Bayu Primanda
Sabtu, 17 September 2022 | 06:27 WIB
Ilustrasi wanita Iran/Anadolu Agency
Ilustrasi wanita Iran/Anadolu Agency

SinPo.id -  Kematian seorang wanita muda dalam tahanan setelah ditangkap polisi susila Iran yang menegakkan aturan hijab memicu protes di jalanan dan media sosial pada Jumat, 16 September 2022.

Dalam beberapa bulan terakhir, para aktivis hak asasi manusia Iran mendesak para perempuan untuk melepas hijab mereka, tindakan yang berisiko penangkapan karena menolak aturan berbusana di negara itu.

Video-video yang diunggah di media sosial memperlihatkan sejumlah tindakan keras oleh polisi susila terhadap perempuan yang melepas hijab mereka.

Pihak berwenang mulai menyelidiki kematian wanita bernama Mahsa Amini itu, setelah ada perintah dari Presiden Ebrahim Raisi, media pemerintah melaporkan, Jumat, 16 September 2022.

Polisi mengatakan wanita berusia 22 tahun tersebut jatuh sakit saat menunggu bersama tahanan perempuan lain di sebuah kantor polisi susila.

"Berdasarkan penyelidikan cermat, sejak pemindahannya ke kendaraan dan juga ke lokasi (kantor polisi), tidak ada perlakuan fisik terhadap dirinya," kata polisi dalam pernyataannya yang dilansir dari Reuters, Sabtu, 17 September 2022.

Polisi menolak tuduhan di media sosial bahwa Amini kemungkinan telah dipukuli.

Rekaman kamera pengawas yang disiarkan TV pemerintah tampak memperlihatkan seorang wanita, yang diidentifikasi sebagai Amini, jatuh setelah bangkit dari kursinya saat berbicara dengan seorang petugas di kantor polisi.

Namun demikian, Reuters tidak bisa memastikan kebenaran video tersebut.

Polisi sebelumnya mengatakan Amini mendapat serangan jantung setelah dibawa ke kantor polisi itu untuk diyakini dan dibina. Pemerintah Iran juga membantah tuduhan bahwa dia dipukuli selama menjalani proses hukum.

Namun, kerabat Amini telah membantah dia menderita gangguan jantung.

Politikus vokal Mahmoud Sadeghi lewat Twitter mendesak pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei untuk berbicara tentang kasus tersebut, seperti saat dia mengecam pembunuhan George Floyd oleh polisi AS pada 2020.

Di antara video-video yang diunggah di media sosial, salah satunya memperlihatkan para demonstran yang meneriakkan yel-yel "Kematian bagi diktator (Khamenei)" ketika para pengendara membunyikan klakson mobil untuk mendukung protes.

Aksi itu digelar di sebuah lapangan di ibu kota Teheran dekat rumah sakit yang merawat Amini di bawah penjagaan ketat polisi.

Sebagai informasi, dalam undang-undang syariat Iran yang diberlakukan sejak revolusi 1979, setiap perempuan wajib menutup rambut dan mengenakan pakaian panjang dan longgar.

Pelanggar aturan itu akan dikenai teguran di depan publik, didenda atau ditangkap.sinpo

Komentar: