Sandingkan Laten Komunis dengan Korupsi, Firli Bahuri: Harus Berani Sikap Tegas

Laporan: Khaerul Anam
Jumat, 30 September 2022 | 21:44 WIB
Ketua KPK Firli Bahuri (Ist)
Ketua KPK Firli Bahuri (Ist)

SinPo.id - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengajak untuk bersikap tegas terhadap perilaku koruptif. Sama hal-nya dengan sikap tegas sejarah yang mengajarkan untuk tegas terhadap bahaya laten komunis.

Hal itu diungkapkan Firli dalam memperingati Gerakan 30 September 1965 yang didalangi Partai Komunis Indonesia (PKI) yang jatuh pada hari ini.

"Sejarah banyak mengajarkan kita untuk berani bersikap tegas dan mengambil langkah keras terhadap laten jahat salah satunya komunis. Harus kita ingat, masih ada satu laten jahat, yakni laten korupsi, yang menjadi musuh kita bersama," ungkap Firli melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat 30 September 2022.

Firli berharap korupsi yang masih bercokol seyogianya wajib diperangi oleh segenap bangsa dan negara. Sama penanganannya dengan komunis, laten korupsi hanya bisa diberantas mulai jantung sampai ke akar-akarnya.

Dalam penanganan laten korupsi, kata Firli, tidak boleh ada intervensi atau upaya sekecil apapun untuk menghambat serta menganulir penanganannya yang dilakukan lembaga antirasuah.

"Mengingat dalam setiap langkah pemberantasan korupsi, KPK tentunya selalu mengedepankan seluruh aspek hukum yang berkeadilan, penyelamatan keuangan serta aset negara dan HAM," ujarnya.

Namun yang pasti, KPK sangat menyadari laten jahat korupsi, pergerakannya mirip dengan laten komunis. Dimana awalnya dilakukan secara ‘bergerilya’, lalu mulai berani muncul setelah dianggap sesuatu hal yang biasa, dan mulai eksis ketika dipandang sebagai kultur budaya bangsa.

Solusinya, kata Firli, sama dengan penanganan laten komunis, yaitu laten atau paham korupsi harus diberantas mulai jantung sampai ke akar-akarnya. Diakuinya, hal ini butuh kesadaran nasional agar tidak lagi menganggap korupsi sebagai tradisi.

Namun aib atau perbuatan tercela yang imbasnya bukan sekedar merugikan keuangan negara semata dampak destruktifnya yang sistemik dapat menghancurkan sebuah bangsa.

"Sekali lagi saya tekankan, pengentasan laten korupsi membutuhkan peran aktif dan konsistensi nasional seluruh eksponen bangsa dan negara, agar penanganan kejahatan kemanusiaan ini yang KPK mulai hulu hingga hilir, dapat berjalan efektif, tepat, cepat, terukur dan efisien," tandas Firli.sinpo

Komentar: