Menpora Zainudin Amali: Naturalisasi Pemain Sepak Bola Adalah Program Jangka Pendek

Laporan: Sinpo
Rabu, 09 November 2022 | 04:43 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali .(foto:raiky/kemenpora.go.id)
Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali .(foto:raiky/kemenpora.go.id)

SinPo.id -  Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainudin Amali, mengatakan naturalisasi pemain sepak bola atau cabang-cabang olahraga adalah jangka pendek. Hal ini dibutuhkan karena ada kepentingan mendesak antara lain, pemain naturalisasi dibutuhkan tim senior dalam pertandingan-pertandingan di FIFA Matchday untuk meningkatkan peringkat Indonesia.

“Jadi kita tidak mengandalkan naturalisasi (jangka panjang), naturalisasi adalah jangka pendek,” kata Menpora Amali, seperti dilansir laman Kemenpora pada Selasa 8 November 2022. 

Pernyataan itu disampaikan saat pemberian kewarganegaaan Indonesia kepada Shayne Elian Jay Pattynama disetujui Komisi X DPR, di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa 8 November 2022. 

Untuk itu, kata dia, Indonesia sangat membutuhkan pemain-pemain naturalisasi, seperti Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Shayne Elian Jay Pattynama. Sementara untuk jangka panjang, pihaknya akan tetap mengandalkan pembinaan atlet-atlet muda dalam negeri.

"Tetapi sekali lagi, kita tetap bertumpu kepada pembinaan karena talenta kita tidak kurang-kurang, akademi-akademi di klub-klub itu melakukan pembinaan,” ujarnya.

Dia mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada Komisi X DPR RI yang membidangi olahraga karena telah menyetujui proses naturalisasi atau pemberian kewarganegaaan Indonesia kepada calon pemain tim nasional sepakbola Indonesia, Shayne Elian Jay Pattynama.

“Pertama kami ingin menyampaikan atas nama Kementerian Pemuda Olahraga dan PSSI menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pimpinan dan seluruh anggota Komisi X DPR RI yang telah mengadakan raker dan menyetujui dengan permohonan kewarganegaraan ini,” ujarnya.

Bahkan, lanjut Menpora Amali Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu yang lalu telah melaunching Papua Football Academy yang isinya anak-anak usia 12 tahun.

“Itu adalah komitmen kita komitmen kami dengan PSSI. Bahkan sekarang sebagai wujud dari komitmen itu, untuk pembinaan usia dini PSSI dan Kemenpora bekerja sama melakukan kursus pelatih bagi mantan-mantan pemain Tim Nasional yang sekarang masih berlangsung di Bali,” jelasnya.

Dengan adanya pelatihan ini, maka pelatih memiliki sertifikat C sebagai pelatih. Dengan pelatihan para pelatih ini, maka diharapkan bisa melatih anak-anak usia dini sebagai calon pemain timnas di masa depan. 

“Mudah-mudahan hasil yang kita hasilkan bersama ini akan membawa kemajuan untuk sepak bola Indonesia,” harapnya.sinpo

Komentar: