Kagemperan di Gedong Lohor.

KABAR-KABAR jang disampeken dalem kantoornja toean tanah Jo Seng Kian ada mengoeatirken sekali, apabila itoe seantero kabaran bisa dipertjaja. Dan orang poenja hati poen merasa koerang enak, lebih poela po-tiah Peng Tjin jang sanget dimaloein oleh cemoemnja orang Priboemi sekarang telah meninggal doenia dan lowongan pakerdjahannja belon ada jang isiken.

Pendoedoek dari tanah Gedong Lohor tabeatnja tida bisa dikataken djahat atawa, poen nakal, tapi djikaloe terkena asoetan marika ini bisa mendadak berobah djadi satoe golongan jang menjoesaken, apalagi, dalem keadahan soeker seperti sekarang ini. Toean Jo Seng Kian ingin pakerdjaken satoe po-tiah boeat gantinja Feng Tjin, lebih disoeka saorang jang berhati tabah, pande dan kaloe perloe brani berlakoe keras djoega boeat mengatoer apa jang goena kabaekannja di kadoea fihak, toean tanah dan pendoedoek oemoem. Tapi orang dengen kwaliteit demikian memang tida gampang ditjari.

Sekarang dengen terkedjoet toean Jo denger kabar, pendoedoek telah kena diasoet oleh Mas Ardjo, kabarnja bekas satoe pokrol lodong jang tida lakoe kerna terlaloe tadjem sikoetnja dan dalem kalajapannja boeat tjari sasoeap nasi telah anjoet sampe di Gedong Lohor.

“Di sini ia soeda salin roepa mendjadi sematjem „pemimpin rakjat jang tertindas” katanja. Ia sohorken dirinja bisa maen pentjak Tjikalong, trima djoega moerid-moerid jang ingin jakinken ini matjem silat dan asoet diam-diam dengen segala roepa djalan boeat tentangin pada toean tanah.

Ia mengarti, kapan pengaroenja toean tanah ia bisa roeboeken, dirinja Mas Ardjo lantas moemboel tinggi di matanja itoe pendoedoek jang saderhana. Lebih djaoe dikabarken Mas Ardjo jang bentji sekali pada orang Tionghoa, katanja, saban ada orang penggawe toean tanah liwat depan roemahnja selaloe menampak ia sedeng mengasah golok jang memang soeda tadjem. „Toean tanah ada kedjem,’’ katanja ia kaloe orang iseng-iseng tanjaken padanja lagi apa. „Akoe maoe batjok padanja”.

Pada bebrapa hari berselang ada saorang Tionghoa dari B. hendak koendjoengin roemahnja toean Jo Seng Kian kabetoelan djoega, liwat depan roemahnja itoe ”pemimpin” dan djago silat katanja. Tatkala ia meliat pada itoe orang Tionghoa laksana saekor harimau jang hendak menerkam korbannja, tjepet ia berdiri menghamperin sembari membentak dengen mata melotot.