Neraca Perdagangan Indonesia Tercatat Surplus Selama 2023

Laporan: Galuh Ratnatika
Rabu, 17 Januari 2024 | 08:25 WIB
Ilustrasi neraca keuangan (pixabay)
Ilustrasi neraca keuangan (pixabay)

SinPo.id -  Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Kacaribu, mengatakan surplus neraca perdagangan Indonesia selama tahun 2023 yang tercatat sebesar USD 36,93 miliar menunjukkan kinerja perdagangan Indonesia yang terjaga di tengah perlambatan ekonomi global.

“Meski mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022, surplus neraca perdagangan di tahun 2023 kemarin menunjukkan daya tahan eksternal perekonomian nasional di tengah peningkatan risiko global," kata Febrio, melalui keterangan persnya, Rabu 17 Januari 2024.

Nilai ekspor Indonesia sendiri pada tahun 2023 tercatat sebesar USD 258,82 miliar, sedikit di bawah capaian ekspor tahun 2022 yang mencapai USD 291,90 miliar. Meski secara nominal ekspor Indonesia mengalami penurunan, namun dari sisi volume, ekspor Indonesia tahun 2023 masih tumbuh sebesar 8,55 persen (yoy).

Febrio menjelaskan, perlambatan nilai ekspor tersebut sejalan dengan moderasi harga komoditas unggulan Indonesia, seperti minyak kelapa sawit dan batu bara. 

Selain itu, perlambatan ekonomi di sejumlah negara mitra dagang utama Indonesia, seperti salah satunya Tiongkok, Amerika Serikat (AS), dan India juga memberikan andil terhadap perlambatan nilai ekspor Indonesia. 

Meski demikian, ekspor Indonesia masih terkonsentrasi di negara Tiongkok dengan share 25,66 persen, AS dengan share 9,57 persen, dan India dengan share 8,35 persen. Sedangkan, ekspor Indonesia menuju Asean dan Uni Eropa masing-masing memiliki share 18,35 persen dan 6,78 persen terhadap total ekspor Indonesia sepanjang tahun 2023. 

Sementara di tahun 2024, aktivitas perdagangan Indonesia masih akan dipengaruhi oleh ketidakpastian aktivitas ekonomi global yang tercermin pada proyeksi perlambatan pertumbuhan ekonomi global oleh berbagai lembaga internasional yang juga diikuti oleh moderasi harga komoditas.

Oleh karena itu, kata Febrio, Pemerintah akan terus memantau dampak dari ketidakpastian glonal dan menyiapkan langkah antisipasi yang diperlukan.

“Pemerintah akan terus memantau dampak perlambatan global terhadap ekspor nasional, serta menyiapkan langkah antisipasi melalui dorongan terhadap keberlanjutan hilirisasi SDA, peningkatan daya saing produk ekspor nasional, serta diversifikasi negara mitra dagang utama," pungkasnya.sinpo

Komentar: