Israel-Palestina Bakal Hadiri Pertemuan Menlu Uni Eropa Bahas Perdamaian

Laporan: Galuh Ratnatika
Senin, 22 Januari 2024 | 10:29 WIB
Kondisi terkini di Gaza (Sinpo.id/AFP)
Kondisi terkini di Gaza (Sinpo.id/AFP)

SinPo.id -  Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz dan Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Maliki, akan menghadiri pertemuan rutin para menteri luar negeri (Menlu) Uni Eropa di Brussels, untuk membahas langkah menuju perdamaian yang komprehensif antara kedua belah pihak.

Pasalnya, pertemuan rutin Uni Eropa tersebut memang selalu diadakan untuk membahas berbagai persoalan Timur Tengah, dan membahas perang antara Rusia dan Ukraina.

Namun kali ini, pembahasannya akan berfokus pada perang di Gaza, meski nantinya Israel dan Palestina akan hadir secara terpisah.

Selain itu, melansir dari Reuters, para menteri luar negeri dari Arab Saudi, Mesir dan Yordania, serta sekretaris jenderal Liga Negara-negara Arab juga dikabarkan akan hadir dalam pertemuan itu.

Menjelang pertemuan, dinas diplomatik Uni Eropa mengirimkan makalah diskusi mengenai peta jalan menuju perdamaian kepada 27 negara anggotanya. Karena inti dari rencana mereka adalah membuat konferensi perdamaian yang akan diselenggarakan oleh Uni Eropa, Mesir, Yordania, Arab Saudi, Liga Negara-negara Arab, Amerika Serikat dan PBB.

Menurut para Menteri Luar Negeri Uni Eropa, konferensi tersebut akan tetap berjalan meskipun Israel atau Palestina menolak untuk ambil bagian. Tetapi kedua belah pihak akan diajak berkonsultasi pada setiap langkah perundingan.

Bahkan dalam makalah diskusi tersebut, tertulis bahwa salah satu tujuan utama rencana perdamaian adalah pembentukan negara Palestina yang merdeka, hidup berdampingan dengan Israel dalam kedamaian dan keamanan.

"Para pejabat dan diplomat Israel saat ini tidak menunjukkan ketertarikan terhadap apa yang disebut sebagai solusi dua negara, namun hal itu adalah satu-satunya pilihan bagi perdamaian jangka panjang," kata seorang pejabat Uni Eropa, dikutip Senin 22 Januari 2024.

Meski demikian, belum diketahui apakah semua negara Uni Eropa menyetujui gagasan tersebut, karena Jerman, Austria, Republik Ceko, dan Hongaria merupakan sekutu setia Israel.

Terlebih hingga kini Israel masih menunjukkan penolakannya untuk berdamai dengan Palestina.sinpo

Komentar: