Bahlil Duga Ada Skenario di Balik Petisi Civitas Academica

Laporan: Juven Martua Sitompul
Senin, 05 Februari 2024 | 20:58 WIB
Ketua Tim Kerja Strategis (TKS) pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Bahlil Lahadalia (SinPo.id/ Setkab)
Ketua Tim Kerja Strategis (TKS) pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Bahlil Lahadalia (SinPo.id/ Setkab)

SinPo.id - Ketua Tim Kerja Strategis (TKS) pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Bahlil Lahadalia, mengendus adanya skenario di balik kritikan sejumlah civitas academica terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Skenario ini, kita sudah paham sebagai mantan aktivis. Ini ‘penciuman’ saya sebagai mantan Ketua BEM ngerti betul barang ini. Kecuali kita (saya) dulu kutu buku, kita (kan) besar di jalan," kata Bahlil dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 5 Februari 2024.

Dia tidak menjelaskan skenario apa yang dimaksud. Namun, Bahlil menekankan setiap persepsi atau komentar harus sesuai fakta dan bukti, serta memiliki landasan hukum.

Di sisi lain, Bahlil memastikan pemerintah menghargai pendapat setiap orang. Termasuk, para civitas academica.

"Tapi saya juga ingin menyampaikan bahwa kampus itu harus dijaga marwahnya. Coba lihat beberapa foto, katanya independen kok ada yang angkat jari nomor tertentu. Kok ada ketua partai di situ, yang benar saja," kata dia.

Menurut Bahlil, Presiden Jokowi tetap santai dalam menyikapi kritikan dan petisi sejumlah civitas kampus.

"Saya mantan aktivis 98, yang turun demo ya kita-kita (saya dan teman-teman) ini, gerakan ini (civitas academica) saya kira gerakan yang ya gitu deh, kayak apa ya. Kita harus bilang rakyat dan mahasiswa bukan pihak yang bisa diatur-atur," ujarnya.sinpo

Komentar: