Blinken Tegaskan AS Tak Terlibat dalam Serangan Israel atas Iran

Oleh: VOA Indonesia
Sabtu, 20 April 2024 | 18:48 WIB
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (SinPo.id/AP)
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (SinPo.id/AP)

SinPo.id - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken, pada Jumat, 19 April, menegaskan bahwa Amerika tidak terlibat dalam serangan udara dini hari Israel terhadap Iran. As juga menolak untuk mengonfirmasi laporan bahwa Washington telah diberitahu soal rencana Israel sesaat sebelum serangan itu dilakukan.

“(Mengenai) laporan yang Anda lihat, saya tidak akan membahasnya kecuali mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak terlibat dalam operasi ofensif apa pun,” katanya dalam konferensi pers setelah pertemuan para menteri luar negeri Kelompok Tujuh (G7) di Pulau Capri, Italia.

Blinken menyebut, G7 fokus untuk menghindari perang yang lebih luas di kawasan.

“Anda melihat Israel menerima serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi fokus kami, tentu saja, adalah memastikan bahwa Israel dapat mempertahankan diri secara efektif, tetapi juga mengurangi ketegangan dan menghindari konflik,” kata Blinken.

Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani, yang memimpin pertemuan G7, mengatakan AS telah memberi tahu para mitra G7 bahwa Washington menerima informasi “menit terakhir” dari Israel mengenai serangan itu.

Dalam komunike bersama G7, Blinken dan menteri luar negeri lainnya mengumumkan rencana sanksi baru terhadap Iran atas serangannya terhadap Israel dan mendesak deeskalasi. Teheran tampaknya mengindahkan saran tersebut untuk saat ini.

Serangan Israel tampaknya merupakan pembalasan atas ratusan drone dan rudal Iran yang diluncurkan ke Israel pada 13 April lalu. Sebagian besar dicegat dengan bantuan Amerika Serikat dan sekutu regional, termasuk Yordania dan Arab Saudi, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa dan hanya menimbulkan sedikit kerusakan. 

Hal ini mengindikasikan bahwa Iran mungkin telah "mengkalibrasi serangan tersebut" untuk membatasi jumlah korban atau mengirimkan pemberitahuan terlebih dahulu melalui telegram. Namun hal ini dibantah oleh Gedung Putih.sinpo

Komentar: