Bawaslu Ajak Masyarakat Awasi Pilkada 2024

Laporan: Tim Redaksi
Senin, 22 April 2024 | 05:47 WIB
Foto: Pemberitaan dan Publikasi Bawaslu RI
Foto: Pemberitaan dan Publikasi Bawaslu RI

SinPo.id -  Bawaslu menggelar puncak rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-16 Bawaslu sekaligus peringatan Hari Kartini Tahun 2024. Berbagai kegiatan dilakukan pada Minggu 21 April 2024 mulai dari sosialisasi dan ajakan mengawasi Pilkada 2024 di area car free day (cfd) kepada masyarakat, pameran karya foto jurnalistik srikandi pengawas pemilu, hingga jalan sehat.

Puncak rangkaian HUT ke-16 ini diramaikan oleh ribuan pengawas pemilu termasuk srikandi pengawas pemilu seluruh Indonesia dengan mengkampanyekan 'kawal literasi pemilihan inklusi'. Pimpinan Bawaslu, Rahmat Bagja, Herwyn JH Malonda, Lolly Suhenty, Totok Hariyono serta jajaran kesekjenan Bawaslu turut mengikuti jalan sehat seraya mengajak masyarakat ikut berpartisipasi mengawasi gelaran Pilkada 2024.

"Sebentar lagi, kita akan mulai mengawasi tahapan Pilkada di Indonesia. Awasi seluruhnya, awasi, cegah, tindak dan lakukan mulai sekarang," cetus Ketua Bawaslu Rahmat Bagja di hadapan ribuan pengawas pemilu di Kantor Bawaslu, Jakarta.

Dia mengingatkan sebentar lagi akan ada seleksi Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) untuk Pilkada 2024 serta tahapan pencalonan independen pada Mei 2024. Bagja menyerukan jajarannya untuk selalu siap dan semangat dalam memulai mengawasi tahapan Pilkada 2024.

Dalam peringatan hari kartini, Bagja berharap Hari Kartini 2024 adalah penghormatan Bawaslu kepada para srikandi pengawas pemilu Indonesia. "Terima kasih atas bantuannya yang mengawasi Pemilu di Indonesia. Selamat HUT ke-16 Bawaslu dan selamat hari kartini bagi para perempuan tangguh yang ada di Bawaslu," sebut laki-laki kelahiran Medan, Sumatera Utara itu.

Puncak rangkaian HUT ke-16 Bawaslu juga turut dihadiri Komnas Perempuan dan Kementerian Pemberdayaan, Perempuan, dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA). Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah menjelaskan mengenai kekerasan terhadap perempuan di dalam penyelenggaraan pemilu. Menurutnya, kekerasan ini ditujukan untuk membatasi, menghalangi perempuan untuk dipilih, memilih atau mengurangi kebebesan berpendapat dan berekspresi.

"Peran di Bawaslu menjadi penting untuk memastikan pemilu nir-kekerasan menjadikan pemilu yang inklusif," papar Aminah.

Sementara Kepala Deputi Pemenuhan Hak Anak Kemen-PPPA Pribudiarta Nur Sitepu mengingatkan dalam peringatan hari kartini ini untuk meneladani kiprah dan perjuangan Kartini yang tidak pernah berhenti berpikir mengasah kesadarannya tentang menjadi perempuan, tentang penindasan pribumi, dan tentnag adat istiadat.

"Perempuan perlu meningkatkan pemahaman politiknya agar suara yang diberikan bisa berdampak pada peningkatan kualitas pemilu dan pilkada. Perempuan perlu seyogyanya menempatkan diri pada pemilih yang rasional, dan bukan sebaliknya terjebak adalam pragmatisme dan politik uang," kata dia.sinpo

Komentar: