Penyair Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Dimakamkan Besok

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 27 April 2024 | 13:42 WIB
Penyair Joko Pinurbo. (SinPo.id/dok. Indonesiakaya)
Penyair Joko Pinurbo. (SinPo.id/dok. Indonesiakaya)

SinPo.id - Kabar duka menyelimuti dunia sastra Indonesia, sang penyair Joko Pinurbo meninggal setelah menjalani perawatan intensif karena sakit di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta, Sabtu, 27 April 2024.

Jokpin, sapaan Joko Pinurbo meninggal dalam usia 61 tahun pada pukul 06.03 WIB. Sastrawan itu meninggalkan isteri, tiga anak, dua cucu, dan empat adik.

Jenazah Jokpin akan disemayamkan di rumah duka PUKY, Sonosewu, Kasihan Bantul. Jokpin akan dimakamkan di pemakaman Demangan Wedomartani, Ngemplak, Sleman.

Kabar duka dibenarkan oleh Penulis Eka Kurniawan.

"Selamat jalan, Mas @jokopinurbo. Damai mengarungi puisi abadi," tulis sang penulis di akun X.

Eka Kurniawan juga mengutip penggalan puisi Jokpin. 

Doa malam

Tuhan yang merdu

Terimalah kicau burung dalam kepadaku

(2012)

Jokpin lahir di Sukabumi, Jawa Barat pada 11 Mei 1962. Dia menulis sejak duduk di bangku sekolah dasar. Jokpin merupakan lulusan Jurusan Pendidikan dan Sastra Institut Keguruan dan Ilmu Kependidikan (IKIP) Sanata Dharma. Dia juga pernah belajar di Seminari Menengah Santo Petrus Canisius Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah.

Penyair yang menetap di Yogyakarta ini belakangan kerap menulis puisi pendek dan mengunggahnya di X, dulu Twitter. Jokpin dikenal sebagai penyair yang banyak menggeluti tema-tema keseharian, seperti celana, bulan, dan kamar mandi.

Jokpin menulis puisi menggunakan bahasa yang sederhana, imajinatif, dan kental dengan parodi.

Dalam puisi berjudul Agamamu Apa?, dia menulis 'Agamaku air yang membersihkan pertanyaanmu'. 

Berkat karya-karyanya, Joko Pinurbo pernah mendapat Penghargaan Achmad Bakrie XIX pada 2023. "Puisinya yang secara tajam menggabungkan warisan puisi lirik dengan budaya populer dan satire sosial," ujar Rizal Malaranggeng selaku Ketua Penyelenggara PAB.

Berikut Karya-karya Mendiang Joko Pinurbo

Buku Puisi

1. Celana (Magelang: Indonesia Tera, 1999; Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2018)

2. Di Bawah Kibaran Sarung (Magelang: Indonesia Tera, 2001)

3. Pacarkecilku (Magelang: Indonesia Tera, 2002)

4. Telepon Genggam (Jakarta: Kompas, 2003; Yogyakarta: Basabasi, 2016; Diva Press, 2019)

5. Kekasihku (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2004; Jakarta: Omah Sore, 2010)Pacar

6. Senja (Jakarta: Grasindo, 2005)

7. Celana Pacarkecilku di Bawah Kibaran Sarung (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007)

8. Kepada Cium (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007)

9. Tahilalat (Jakarta: Omah Sore, 2012; Yogyakarta: Basabasi, 2017)

10. Baju Bulan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2013)

11. Surat Kopi (Motion Publisihing, 2014; Jakarta: Grasindo, 2019)

12. Bulu Matamu: Padang Ilalang (Motion Publisihing, 2014; Yogyakarta: Diva Press, 2019)

13. Selamat Menunaikan Ibadah Puisi (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2016)

14. Malam Ini Aku Akan Tidur di Matamu (Jakarta: Grasindo, 2016)

15. Buku Latihan Tidur (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2017)

16. Perjamuan Khong Guan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2020)

17. Salah Piknik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2021)

18. Sepotong Hati di Angkringan (Yogyakarta: Diva Press, 2021; 2022)

19. Kabar Sukacinta (Yogyakarta: Kanisius, 2021)

20. Epigram 60 (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2022)

Buku Cerita

Srimenanti (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2019)

Kumpulan Esai

1. Bermain Kata, Beribadah Puisi (Yogyakarta: Diva Press, 2019)

2. Berguru kepada Puisi (Yogyakarta: Diva Press, 2019)

Terjemahan (Puisi)

1. Trouser Doll (Jakarta: Lontar, 2002)

2. Borrowed Body and Other Poems/Geliehener Korper und Andere Gedichte (Jakarta: Lontar, 2015)

Penghargaan        

- Penghargaan Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta (2001)

- Hadiah Sastra Lontar (2001)

- Tokoh Sastra Pilihan Tempo (2001)

- Penghargaan Sastra Badan Bahasa Kemendikbud (2002)

- Kusala Sastra Khatulistiwa (2005)

- Tokoh Sastra Pilihan Tempo (2012)

- Penghargaan Sastra Badan Bahasa Kemendikbud (2014)

- South East Asian (SEA) Write Award (2014)

- Kusala Sastra Khatulistiwa (2015)

- Anugerah Kebudayaan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (2019)sinpo

Komentar: