Jepang Gunakan Ivermectin, Saleh Daulay Desak Kemenkes Selesaikan Uji Klinis

Laporan: Satria
Jumat, 13 Agustus 2021 | 22:38 WIB
Ilustrasi Obat Ivermectim/net
Ilustrasi Obat Ivermectim/net

SinPo.id - Kementerian Kesehatan didesak segera menyelesaikan uji klinis Ivermectin.Ivermectin diyakini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pengobatan Covid-19.

Tak hanya itu, Ivermectin juga telah diakui oleh beberapa ilmuwan di Jepang.

Desakan itu disampaikan Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay dalam keterangan tertulis yang diterima SinPo, Jumat (13/8)

"Hari ini saya membaca berita bahwa para ilmuwan Jepang telah memakai Ivermectin untuk pengobatan awal bagi yang terpapar Covid. Hasilnya, Ivermectin dianggap sangat efektif untuk menyembuhkan orang yang terpapar," kata Saleh. 

Saleh menuturkan, yang perlu segera dilakukan adalah uji klinis. Dengan begitu, lanjut dia, penggunaan Ivermectin sebagai obat covid dapat dipertanggungjawabkan secara akademik. 

"Ini tidak bisa ditunda-tunda mengingat penyebaran virus covid dengan berbagai variannya masih tinggi di Indonesia," tuturnya. 

"Kita tidak melihat siapa produsennya. Yang dituntut adalah bagaimana agar obat itu tersedia. Sebab, masyarakat banyak yang membutuhkan. Karena itu, obat ini tidak boleh langka," ujarnya. 

Terkait persoalan produsen, ia memiliki penilaian khusus. 

"Kalau ada produsen yang dinilai melanggar, ya silahkan diselesaikan oleh BPOM. Kalau tidak bisa ditertibkan, tinggalkan saja. Silahkan dicari lagi produsen yang bisa memenuhi semua ketentuan yang ada," ujar Saleh. 

Saleh menyampaikan bahwa Menkes telah memaparkan Ivermectin dapat dipakai untuk pengobatan. Namun, menurutnya disisi lain politisi partai PAN itu menyebut agar pemerintah lebih serius dalam pengadaan obat covid itu agar upaya treatment bagi yang terpapar bisa maksimal. 

"Saya ingat, dalam paparan menkes di komisi IX, ivermectin ini disebut sebagai salah satu obat yang dipakai untuk pengobatan Covid. Tentu, paparan itu perlu didukung dengan uji klinis agar penggunaannya bisa lebih resmi. Soal pengadaan obat Covid ini, kita tidak bisa berleha-leha. Kita harus mengejar agar upaya treatment bagi yang terpapar bisa maksimal,"  demikia Saleh.sinpo

Komentar: