OTT Kades Dan 4 Pegawai BPN Di Lebak, Sejumlah Amplop Berisi Uang Ikut Disita

Laporan: Samsudin
Sabtu, 13 November 2021 | 11:25 WIB
Salah satu ruangan di BPN Lebak dipasang police line usai OTT, Jumat (12/11) malam/chanelbanten
Salah satu ruangan di BPN Lebak dipasang police line usai OTT, Jumat (12/11) malam/chanelbanten

SinPo.id - Salah satu kades serta empat pegawai Badan Pertanahan Lebak (BPN) Lebak terjaring operasi tangkap tangan (OTT). Dugaan sementara, kasus itu terkait dengan pemerasan pengurusan tanah. 

Dalam OTT yang dilakukan Tim Kriminal khusus (Krimsus) Polda Banten di kantor Badan Pertanahan Lebak (BPN) Lebak, pada Jumat, (12/11) malam itu, polisi langsung mengarah ke beberapa ruangan.

Hasilnya, ditemukan sejumlah amplop berisi uang diduga hasil pemerasan. Kelima orang yang diamankan yaitu masih berstatus sebagai saksi dan belum ada tersangka.

Wadir Krimsus Polda Banten AKBP Hendi Kurniawan yang memimpin OTT tersebut menjelaskan, dalam pengungkapan kasus itu pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti, dan mengamankan 5 terduga pelaku pemerasan.

“Untuk barang bukti OTT berupa uang dalam amplop. Dan untuk jumlahnya belum kita ketahui. Barang bukti itu mengarah ke 5 oknum pemerasan tersebut,” kata Hendi Kurniawan seperti dikutip dari tvonenews, Sabtu (13/11).

Hendi menjelaskan, OTT berawal dari informasi yang didapatkan pihaknya bahwa ada oknum BPN yang meminta dana lebih dalam pengurusan sertifikat hak milik di luar PNBP.

"Ada laporan dalam mengurus sertifikat ada dana di luar PNBP. Setelah dilakukan penyelidikan hari ini ada penerimaan uang yang dilakukan oleh pegawai BPN Lebak," tegasnya.

Hendy mengaku belum mengetahui jumlah pasti uang yang diterima pihak pegawai BPN. Namun, uang tersebut disebutnya telah dibungkus beberapa amplop.

Tak hanya mengamankan para pegawai, petugas juga memasang police line di tiga ruangan kantor tersebut. Antara lain ruang arsip , ruang seksi survey dan pemetaan serta ruangan seksi penataan dan pemberdayaan.

"Masih pendalaman sifatnya. Belum ada (tersangka). Kita dalami nanti siapa-siapa saja yang terlibat," tuntasnya.sinpo

Komentar: