Pemberangkatan Umrah Kembali Dibatalkan, Jemaah Indonesia Kecewa

Laporan: Azhar Ferdian
Minggu, 19 Desember 2021 | 19:41 WIB
Ibadah Umrah di Mekkah/Net
Ibadah Umrah di Mekkah/Net

SinPo.id - Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) mengungkapkan, kekecewaan usai pemerintah memutuskan untuk membatalkan pemberangkatan jamaah umrah Indonesia. 

Jamaah umrah perdana dijadwalkan akan menuju Arab Saudi pada 23 Desember 2021, setelah kembali mendapatkan izin. Namun pemberangkatan jamaah Indonesia kembali batal akibat virus varian Covid-19 baru yaitu Omicron. 

Kepala Bidang Umrah Amphuri, Zaky Zakaria Anshary mengatakan, hampir semua asosiasi penyelenggara umrah merasa kecewa dan merasakan dampak atas keputusan oleh pemerintah. 

“Memang efek dari dibatalkan atau dimundurkan umrah sedang ramai di group asosiasi yang mengungkapkan kekecewaan kawan-kawan penyelenggara Ibadah Umrah & Haji. Katanya Umrah dibatalkan, tapi tour dan pelesiran keluar negeri dibolehkan,” kata Kepala Bidang Umrah Amphuri, Zakaria, Minggu (19/12). 

Menurutnya, untuk keputusan pembatalan atau pengunduran umrah perdana disampaikan oleh Kementerian Agama (Kemenag) di rapat lintas kementerian dengan semua asosiasi pada 17 Desember 2021 kemarin. 

Berdasarkan arahan Presiden RI terkait kondisi terakhir di lapangan, dimana varian virus Covid-19 Omicron dianggap membahayakan, ia meminta masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri. 

“Seharusnya. Perkara ibadah dan agama itu bagian dari hal yang sensitif yang perlu disikapi dengan bijak. Banyak juga yang membandingkan sikap pemerintah terhadap kebijakan Lebaran Idul Fitri dan Idul Adha yang harus diberlakukan PPKM darurat, tapi nataru tidak,” paparnya. 

Meski begitu, pihak Amphuri sangat menghormati himbauan pemerintah yang sifatnya umum. Namun pihaknya telah memberikan beberapa catatan alasan kenapa Umrah tetap perlu dijalankan di bulan Desember 2021. 

“Harapan penyelenggara dengan umrah perdana juga mengedukasi masyarakat muslim agar jangan takut ke tanah suci selama mentaati protokol kesehatan. Kalau penyelenggara saja takut ke tanah suci karena banyaknya regulasi baru yang memberatkan bagaimana dengan masyarakat tentu mereka lebih takut,” paparnya.

 sinpo

Komentar: