Jika PT 0 Persen, Partai Ummat Dorong Amien Rais Maju Jadi Capres

Laporan: Azhar Ferdian
Minggu, 26 Desember 2021 | 20:45 WIB
Ketua Majelis Syura Partai Ummat Muhammad Amien Rais/Net
Ketua Majelis Syura Partai Ummat Muhammad Amien Rais/Net

SinPo.id - Dorongan agar Ketua Majelis Syura Partai Ummat Muhammad Amien Rais maju menjadi calon presiden (capres) 2024 mulai muncul. Dorongan itu muncul dari internal Partai Ummat. 

“Iya suara-suara dari bawah itu disampaikan ke ketum (Ridho Rahmadi, red), biasalah,” kata Humas DPP Partai Ummat (PU) Mustofa Nahrawardaya, Minggu (26/12). 

Mustofa mengakui gagasan-gagasan Amien Rais masih segar dan cemerlang. “Tapi kan Pak MAR sudah sepuh, jadi tak perlu dimunculkan. Partai Ummat saat ini sedang fokus mengikuti proses lolos ke pemilu dulu nanti, yakni verifikasi faktual,” katanya. 

Munculnya dorongan agar Amien Rais nyapres itu diketahui diungkapkan oleh Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi dalam potongan video postingan di Instagramnya. 

“Itu ketum kemarin keliling daerah, sekalian pelantikan, memang ada suara-suara dari bawah ingin Amien Rais Presiden disampaikan ke ketum,” tuturnya. 

Adapun dalam postingan Ridho Rahmadi di Instagramnya itu, dia mengawalinya dengan mengkritisi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold. Ridho menyampaikannya di podium acara pelantikan pengurus DPW Partai Ummat Jawa Barat. 

“Kemudian sistem demokrasi terutama untuk pemilihan Presiden, juga terkesan awur-awuran ada presidential threshold yang tinggi, 20 persen dari perolehan kursi ataupun 25 persen akumulasi suara nasional dan jika partai ingin mencalonkan Presiden harus berbasis Pemilu 2019 tidak masuk akal,” kata Ridho. 

Maka itu, Ridho mengungkapkan rencana partainya mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK). 

“Dua klausul, klausul pertama adalah Presidential Threshold (PT) agar 0 persen. Klausul kedua bahwa pencapresan berbasis hasil Pemilu 2019 itu yang akan kita sasar. Jika Allah mengizinkan kenapa kita tidak bermimpi Amien Rais jadi presiden?” katanya.
 sinpo

Komentar: