Pak Bowo Langgeng Teratas, Bukti Generasi Muda Ingin Pemimpin Tegas

Laporan: Bayu Primanda
Rabu, 22 Juni 2022 | 12:46 WIB
Menhan Prabowo Subianto/net
Menhan Prabowo Subianto/net

SinPo.id -  Kiprah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang mewakili Indonesia di sejumlah forum internasional berimbas positif dengan elektabilitasnya sebagai calon presiden RI selanjutnya.

Dalam Survei Litbang Kompas yang digelar pada 26 Mei hingga 4 Juni 2022, terungkap bahwa Prabowo menduduki urutan puncak dengan elektabilitas 25,3 persen.

Hal ini membuktikan bahwa generasi muda Indonesia mengharapkan pemimpin baru yang tegas dan berwibawa.

Meski belum berkampanye, elektabilitas Prabowo konsisten di papan atas. Wakil Ketua Umum Gerindra Irfan Yusuf Hasyim mengungkapkan bahwa hal ini berarti keinginan partai sudah sejalan dengan preferensi publik.

Padahal, kata Irfan, seluruh pengurus pusat dan daerah sudah meminta Prabowo untuk kembali maju di Pilpres 2024.

Mereka juga kerap mendorong Prabowo untuk segera berkampanye tetapi Menhan Prabowo justru masih fokus bekerja.

“Hingga saat ini, Pak Prabowo masih fokus bekerja sebagai Menhan, tidak mau menggunakan jam kerjanya untuk berkampanye,” kata Irfan dalam keterangannya, Rabu (22/6).

Sebagai informasi, Survei Litbang Kompas ini dilakukan melalui tatap muka dan melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi. Mayoritas masyarakat yang disurvei terdiri dari generasi muda.

Metode ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Dari hasil survei tersebut peneliti Litbang Kompas Bambang Setiawan menjabarkan selain Prabowo, ada 2 nama lain yang mengekor di bawahnya yakni Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dengan 22 persen, dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan 12,6 persen.

Hasil ini tak jauh berbeda dengan survei yang dilakukan Litbang Kompas pada Januari 2022 lalu.

“Nyaris tak ada pergerakan signifikan pada elektabilitas ketiga tokoh itu,” ungkap Bambang.

Lewat survei itu juga terekam kecenderungan publik dalam memilih parpol sangat dipengaruhi oleh pilihan capres.

Dari 1.200 responden yang diwawancara secara tatap muka, 31 persen menyatakan akan berpindah ke parpol lain jika capres yang diusung tidak sesuai preferensi pribadi mereka.sinpo

Komentar: