PWNU DKI Minta Polri Tuntaskan Insiden Penembakan di Rumah Kadiv Propam

Laporan: Farez
Selasa, 12 Juli 2022 | 10:21 WIB
Ilustrasi penembakan (Pixabay)
Ilustrasi penembakan (Pixabay)

SinPo.id - Tertembaknya Ajudan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat oleh rekan sesama anggota Polri, Bharada E menyedot perhatian publik. 

PWNU DKI mendesak Polri untuk mengusut tuntas insiden penembakan tersebut.

“Saya merasa ini adalah kasus yang sangat extraordinary, di luar dugaan publik. Seharusnya Propam itu menjaga dan bisa mengayomi anak buahnya terutama dalam kedisiplinan bekerja secara profesional,” kata Katib Syuriah PWNU DKI Cholish Muzakki dalam keterangannya, Selasa, 12 Juli 2022.

“Tewasnya Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat, ajudan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo ini menjadi teka-teki dan menyimpan pertanyaan besar, karena locus delictinya terjadi di rumah Kadiv Propam, tepatnya di kamar istrinya," sambungnya. 

Chilis juga mengatakan bahwa kejadian seperti itu terasa sangat aneh. Untuk itu, Polri perlu mengusut secara tuntas motif di balik itu semua. 

"Ya tentunya, kami sebagai kontrol sosial perlu untuk menanggapi hal ini, karena menyangkut terhadap profesionalitas dan kedisiplinan polri, bagaimanapun mereka yang menjaga keamanan masyarakat. Saya juga heran dengan insiden ini, sebetulnya motif apa di balik ini semua, kok sampai terjadi baku tembak antara ajudan dengan ajudan lainnya, apa yang dipertahankan?" katanya. 

Selain itu, Cholis uga menyoroti soal luka sayatan terhadap korban. Menurutnya, kejadian seperti ini sangat langka terjadi di petinggi Polri.

"Agar tidak terjadi prasangka buruk di tengah masyarakat atau dugaan-dugaan yang tidak sesuai dengan fakta, Polri lebih baik membentuk satu tim untuk mengungkap hal ini, karena pasti ada kecurigaan, korban bukan hanya ditembak melainkan ada luka sayatan" kata Cholis. 

Atas dasar itu, Cholis mendorong Kapolri Listyo Sigit agar segera bertindak, karena ini akan menjadi bola liar dalam tubuh Polri. Ia juga menyarankan agar menonaktifkan Kadiv Propam Polri tersebut.

"PWNU DKI sangat menyayangkan insiden ini terjadi, locus delictinya di rumah petinggi polri dan banyak kejanggalan yang terjadi terhadap korban. Kami mendorong agar Pak Kapolri Listyo Sigit segera membentuk tim gabungan pencari fakta untuk mengungkap insiden ini, terutama motif di belakangnya apa, kok bisa ajudan istrinya itu ditembak oleh ajudan Fredy Sambo dalam mondisi cctv yang mati dan lebih anehnya lagi kenapa baru diungkap sekarang, padahal kejadiannya tiga hari lalu,” tuturnya. 

“Sebaiknya Ferdy Sambo dinonaktifkan terlebih dahulu, butuh pemeriksaan khusus dan independen" demikian Cholis.sinpo

Komentar: