Kementan Manfaatkan Lahan Terlantar untuk Bangun Kebun Tebu

Laporan: Tri Bowo Santoso
Sabtu, 30 Juli 2022 | 22:57 WIB
Ilustrasi Kebun Tebu. Foto: Istimewa
Ilustrasi Kebun Tebu. Foto: Istimewa

SinPo.id - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendapat intruksi dari Presiden Joko Widodo untuk meningkatan produksi gula di dalam negeri dengan memanfaatkan lahan terlantar untuk membangun kebun tebu. Tujuannya agar bisa mengurangi impor yang saat ini terjadi.

"Bapak Presiden men-challange bahwa kita punya lahan masih cukup tersedia. Kita punya kemampuan untuk menghadirkan varietas yang bagus, bahkan beliau sudah mempersiapkan permodalan dalam skema KUR," kata Mentan pada pernyataan tertulisnya, Sabtu, 30 Juli 2022.

Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah menjelaskan, untuk mengejar kebutuhan gula konsumsi nasional, Kementan sudah menyiapkan lima strategi, salah satunya adalah menggunakan lahan HGU (Gak Guna Usaha) yang terlantar.

Selain itu juga dilakukan identifikasi kesesuaian lahan baru untuk tebu, revitalisasi pabrik gula, investasi pabrik gula baru, dan perbaikan pola kemitraan antara pabrik gula dengan petani tebu.

"Ke depan, untuk memenuhi kekurangan 850 ribu ton itu, kami akan melakukan penanaman lahan baru seluas 75 ribu ha dengan pemanfaatan lahan Perhutani ataupun pada lahan HGU yang terbengkalai," tukas Andi.

Selain penanaman, Andi juga menambahkan pendekatan intensifikasi dilakukan melalui bongkar ratoon seluas 75 ribu ha dan rawat ratoon seluas 125 ribu ha.

"Dari perluasan, bongkar dan rawat ratoon tersebut diharapkan mampu memberikan tambahan produksi serta menaikan produktivitas sehingga kekurangan sebesar 850 ribu ton GKP tersebut dapat terpenuhi," pungkasnya.

Sebagai informasi, saat ini produksi gula nasional Tahun 2021 mencapai 2,35 juta ton atau naik 10,3 persen dibandingkan produksi Tahun 2020 yang sebesar 2,13 juta ton. Produksi tersebut berasal dari produksi giling tebu dalam negeri oleh pabrik gula dan dialokasikan.

Sementara saat ini kebutuhan gula konsumsi sebesar 3,2 juta ton, sehingga masih dibutuhkan tambahan produksi untuk swasembada sebesar 850 ribu ton Gula Kristal Putih (GKP).

 sinpo

Komentar: