Presiden Jokowi Sudah Serahkan Nama Resmi untuk Vaksin Produksi Bio Farma

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 03 Agustus 2022 | 20:59 WIB
Vaksin Covid-19 yang diproduksi Bio Farma. Foto: Istimewa
Vaksin Covid-19 yang diproduksi Bio Farma. Foto: Istimewa

SinPo.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyiapkan nama vaksin Covid-19 yang diproduksi Bio Farma. Namun nama resmi vaksin BUMN itu belum dapat dipublikasikan.

Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Menurutnya, otoritas terkait masih melakukan pengecekan kembali terkait dengan hak cipta.

"Namanya (Vaksin BUMN) sudah Bapak Presiden berikan, tapi saya belum bisa bicarakan karena ini ada hubungannya dengan hak cipta dan macam-macam, harus di cek dulu. Namanya Pak Presiden sudah berikan," ungkap Erick saat ditemui wartawan di kawasan GBK, Rabu (3/8/2022).

Erick mencatat akan ada regulasi besar terkait penggunaan vaksin BUMN, termasuk akan diberikan secara gratis atau berbayar kepada masyarakat. Beleid ini akan diterbitkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Nah, kebijakan vaksin ini tentunya nanti didiskusikan di kalangan pemerintah, ada policy besarnya apakah gratis atau berbayar, saya tidak bisa menyatakan lebih awal, yang pasti vaksin ini adalah vaksin yang bisa kita pergunakan mandiri, tidak terus impor," tukas Erick.

Terkait dengan uji klinis tahap tiga vaksin BUMN ditargetkan rampung pada Agustus 2022. Realisasi ini bila semua proses berjalan baik dan tanpa kendala di lapangan.

Medical Advisor Tim Uji Klinis Vaksin Covid-19 BUMN, Soedjatmiko menjelaskan uji klinis fase tiga melibatkan 4.050 subjek usia 18 tahun ke atas. Jika proses ini lancar, maka tahap ini rampung pada Agustus tahun ini.

“Sejak uji klinis tahap satu hingga uji klinis tahap tiga membutuhkan kerja keras tim sekitar 8 bulan, jika lancar uji klinis tahap tiga ini akan selesai sebelum Agustus 2022," tutur Soedjatmiko dalam keterangan pers, Selasa, 2 Agustus 2022.

Vaksin Covid-19 BUMN yang menggunakan teknologi Subunit Protein Rekombinan atau protein Receptor Binding Domain (RBD), harus melalui perjalanan yang panjang, sampai nantinya bisa digunakan.

 sinpo

Komentar:
BERITALAINNYA