Soal Kebocoran Data Negara, Mahfud MD: Belum Berbahaya

Laporan: Khaerul Anam
Senin, 12 September 2022 | 18:31 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD (SinPo.id/Dok. Komnas HAM)
Menko Polhukam Mahfud MD (SinPo.id/Dok. Komnas HAM)

SinPo.id - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Hak asasi manusia (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut isu kebocoran data yang ramai di media sosial belum berbahaya. Menurutnya data yang disebar oleh orang yang mengaku Hacker dengan inisial Bjorka merupakan data biasa dan tidak termasuk data rahasia.

"Jadi belum ada yang membahayakan dari isu-isu yang muncul. Itu kan yang sudah ada di koran tiap hari. Ini yang mau jadi presiden, ini yang begini, kan cuma itu aja, nggak ada yang rahasia negara dari yang beredar itu," kata Mahfud MD dalam keterangannya kepada wartawan di kantornya, Senin 12 September 2022.

"Tetapi itu bisa juga sebenarnya bukan data yang rahasia yang diambil dari mana-mana cuma kebetulan sama. Oleh sebab itu nanti akan masih didalamai, pemerintah masih akan rapat," ujarnya.

Akan tetapi, Mahfud tidak menyangkal bahwa telah terjadi kebocoran data. Ia mengaku sudah menerima laporan terkait kebocoran data tersebut.

"Saya pastikan bahwa itu memang terjadi. Saya sudah dapat laporannya dari BSSN kemudian dari analisis Deputi VII saya, terjadi di sini, di sini," ungkap Mahfud.

"Kebetulan bukan dokumen rahasia juga, barangkali cuma dokumen biasa dan terbuka, tetapi memang itu terjadi," tandasnya.

Sebelumnya, seseorang mengaku sebagai Hacker dengan inisial Bjorka mengklaim sebagai pihak di balik peretasan 1,3 miliar data registrasi SIM Card yang ada di Indonesia.

Selang beberapa waktu Bjorka kembali beraksi dengan mengklaim telah meretas sejumlah dokumen surat menyurat milik Presiden Joko Widodo pada Jumat malam, 9 September 2022. Bjorka mengunggah total 679.180 dokumen berukuran 40 MB dalam kondisi terkompres. Ia juga melampirkan beberapa sampel dokumen dalam unggahan tersebut.sinpo

Komentar: