Polisi Redam Massa Aksi dengan Senandungkan Asmaul Husna

Laporan: Zikri Maulana
Kamis, 15 September 2022 | 17:34 WIB
Demonstrasi menolak kenaikan harga BBM. Foto: SinPo.id/Zikri Maulana
Demonstrasi menolak kenaikan harga BBM. Foto: SinPo.id/Zikri Maulana

SinPo.id - Unjuk rasa tolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) masih terus bergulir. Aksi sempar diwarnai kericuhan setelah massa aksi memaksi menerobos pembatas yang telah dipasang pihak kepolisian. 

Massa aksi dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) beserta aliansi mahasiswa lainnya terlibat aksi dorong-dorongan dengan pihak kepolisian yang menahan agar peserta tidak menerobos lebih jauh. 

Setelah itu pihak kepolisian terus mengimbau massa aksi melalui pengeras suara (toa) untuk tetap tertib. Diiringi dengan lantunan Asmaul Husna, ayat-ayat suci Al-Qur'an hingga sholawat dan do'a-do'a. 

"Ya Allah kami disini menghadap memohon ampunan kepadamu. Ampunilah dosa-dosa kami, dosa kedua orang tua kami, Astagfirullah," tutur pihak kepolisian melalui pengeras suara. 

Setelah itu, massa aksi pun terpantau mulai tenang, dan melakukan aksi duduk bersama, begipula dengan personil keamanan yang kini terpantau bersiaga sembari duduk bersama. 

"Ternyata dengan tanpa dorong dorongan kita tetsp bisa menyampaikan aspirasi, maka pertahankan ketertiban ini sampai waktu yang telah ditentukan, kami berterimakasih yang setinggi-tingginya kepada rekan mahasiswa atas tetap tertib, dan damai," imbuhnya. 

Sebelumnya diberitakan, unjuk rasa penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis 15 September 2022, diwarnai kerusuhan.  

Massa aksi dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) beserta beberapa aliansi mahasiswa lainnya terus mencoba menerobos barikade personil kemanan. 

Pantauan SinPo.id dilokasi, sekitar pukul 14.50 WIB, massa aksi telah menggulingkan beton-beton pembatas jalan yang telah terpasang. Selanjutnya massa aksi mencoba menerobos paksa barikade kepolisian. 

Situasi mulai memanas, ketika massa bersitegang dan saling dorong dengan pihak kepolisian. Aksi semakin memanas ketika massa aksi turut melempari polisi dan terus mendorong barikade polisi. 
 

 sinpo

Komentar: