Genjot Potensi di Buton, Jokowi Hentikan Impor Aspal

Oleh: Ardi
Rabu, 28 September 2022 | 11:52 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan kepada awak media di pabrik aspal PT Wika Bitumen, Kabupaten Buton, pada Selasa, 27 September 2022. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan kepada awak media di pabrik aspal PT Wika Bitumen, Kabupaten Buton, pada Selasa, 27 September 2022. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

SinPo.id -  Pemerintah Indonesia akan menyetop impor aspal. Presiden Joko Widodo mengatakan upaya penghentian impor aspal itu dilakukan karena potensi aspal di Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara besar, namun kegiatan produksi tidak berjalan.

“Sehingga tadi sudah kita putuskan, dua tahun lagi, tidak ada impor aspal,” kata Presiden Jokowi dalam keterangannya kepada awak media di pabrik aspal PT Wika Bitumen, Kabupaten Buton, pada Selasa, 27 September 2022.

Untuk itu, Jokowi meminta jajarannya agar pengolahan aspal harus dikerjakan oleh Kabupaten Buton melalui berbagai skema kerja sama baik dari BUMN maupun pihak swasta. Menurut dia, semua harus dikerjakan oleh Buton. 

"Silakan, BUMN silakan, swasta silakan, join dengan asing juga silakan tetapi kita ingin ada nilai tambah dari aspal yang ada di Buton,” ucapnya.

Kepala Negara menyebut jumlah impor aspal yang selama ini dilakukan hampir mencapai 5 juta ton per tahun, padahal Kabupaten Buton memiliki potensi aspal yang sangat besar, yakni mencapai 662 juta ton. Presiden berharap agar potensi besar tersebut dapat segera direalisasikan sehingga masyarakat akan mendapatkan manfaat dan Kabupaten Buton dapat hidup kembali sebagai industri penghasil aspal.

"Karena ada potensi 662 juta ton di sini, gede sekali. Sehingga kalau setahun impor 5 juta, itu kita kira-kira masih 120 tahun yang bisa kita olah aspal yang ada di sini. Nilai tambah ada di sini, pajak ada di sini, royalti ada di sini, dividen ada di sini, pajak karyawan semuanya ada di sini. Sehingga kita harapkan Buton hidup kembali sebagai industri penghasil aspal, bukan tambang, bukan tambang,” tambahnya.sinpo

Komentar: