Pertemuan Warga Penolak PLTP dengan Pemkab Banjarnegara Ricuh, Lima Orang Terluka

Laporan: Sinpo
Senin, 24 Oktober 2022 | 21:31 WIB
Warga bentangkan spanduk menolak PLTP Dieng 2, (SinPo.id/Ist)
Warga bentangkan spanduk menolak PLTP Dieng 2, (SinPo.id/Ist)

SinPo.id -  Pertemuan antara warga desa yang menolak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng unit 2 dengan PJ Bupati Banjarnegara dan PT Geo Dipa Energi di Balai Desa Karangtengah Kecamatan Batur (Dieng) berakhir ricuh. Pertemuan yng digelar pukul 15.00 petang, Senin, 14 Oktober 2022 menimbulkan sekitar lima warga desa penolak PLTP mendapatkan tindakan kekerasan berupa pemukulan, tendangan dan dilempari kursi oleh para pekerja PT Geo Dipa Energi.

“Pada awalnya, pertemuan ini merupakan inisiasi dari PJ Bupati Banjarnegara untuk mencari solusi mengenai masalah pembangunan powerplan PLTP Dieng 2 antara warga sekitar dan PT Geo Dipa Energi,”  kata Ardi, salah satu Warga Desa Karangtengah.

Padahal dalam pertemuan itu hadir Polsek, Koramil Batur, dan Pemerintah Desa Karangtengah. Namun setelah acara tersebut dibuka, tiba-tiba terjadi pengusiran yang dilakukan oleh pekerja geodipa disertai kekerasan kepada Warga Desa Bakal.

“Alasan dari tindakan tersebut yakni karena warga Desa Bakal tidak diperkenankan hadir pada pertemuan tersebut,” kata Ardi menambahkan.

Namun karena Warga Bakal ingin menyampaikan segala penolakan terkait dengan pembangunan PLTP, sebab di Desa Bakal juga menjadi wilayah terdampak dari keberadaan PLTP Dieng, sehingga warga Desa Bakal mempunyai hak untuk menyuarakan penolakan tersebut.

Dafiq, salah satu pemuda Desa Bakal mengatakan, warga Desa Bakal berhak untuk mengikuti pertemuan dengan pihak PT Geodipa.

“Karena Desa Bakal juga  terkena dampak dari adanya PLTP,” kata Dafiq.

Dafiq mengaku kena pukulan serta pengeroyokan dari pekerja Geodipa dan oknum dari luar yang tidak dikenali identitasnya.

Selain itu, Amar Warga Desa Karangtengah menceritakan awalnya pertemuan tersebut berjalan normal, namun saat warga memasang poster penolakan dan warga Desa Bakal datang, tiba-tiba ada sekelompok orang langsung menyerang warga Desa Bakal.

“Akibat tidakan tersebut lima warga Desa Bakal yang menolak PLTP Dieng 2 mengalami luka-luka,” kata Amar.

Para korban itu Dafiqul Fariq keroyok, tonjok mata kanan, diinjak-injak, Ijlal Setyawan ditonjok, lebam mata kiri. Slamet Noviyanto mengalami tonjok mata kiri, mulut sampai gigi patah. Ahmad Ngafif  kena tonjok bagian dada, danAhmad Arin yang kena lemparan kursi, sehingga dahi kanan lebam. “Ia juga dipukul orang,” kata Amar menjelaskan.

Akibat insiden itu, pertemuan antara warga dengan PT Geodipa dibatalkan oleh Pj. Bupati Banjarnegara. Tetapi, Pj. Bupati Banjarnegara, lalu PT. Geodipa, dan Pekerja Geodipa tetap menggelar pertemuan secara tertutup di dalam Balai Desa Karangtengah.  Sedangkan beberapa warga yang terkena pukulan sedang divisum di Puskesmas Batur.sinpo

Komentar: