Anaknya Dibully, Seorang Ibu Ngadu Ke Balai Kota DKI

Laporan: Zikri Maulana
Selasa, 25 Oktober 2022 | 13:55 WIB
Kinanti saat melapor ke posko pengaduan di kantor balaikota/Istimewa
Kinanti saat melapor ke posko pengaduan di kantor balaikota/Istimewa

SinPo.id -  Kinanti (36), seorang warga Jakarta Timur, melaporkan aksi perundungan atau bullying yang terjadi terhadap anaknya di SD Negeri 01 Kali Sari, Pasar Rebo, Jakarta Timur.  

"Saya mengadukan tentang pembullyan yang terjadi ya, di SDN 01 Kali Sari, Di Kelas 5. Anak Saya," ujar Kinanti kepada wartawan, di Pendopo Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa 25 Oktober 2022. 

Kinanti melaporkan langsung tindakan tersebut ke posko pengaduan Balai Kota DKI Jakarta, lantaran belum ada tindakan apapun dari pihak sekolah.

"Saya sudah melapor ke sekolah, ke dinas, tapi belum ada tindakan apa-apa yang membuat kami sebagai korban itu merasa, anak saya merasa yakin lagi untuk sekolah," kata Kinanti. 

Kinanti menyebut, aksi perundungan itu terjadi sudah satu bulan yang lalu, yakni September 2022. Dan hingga kini, kata Kinanti, anaknya rutin selama satu bulan ini menjalani terapi psikologi. 

"Dan sampai saat ini anak saya itu masih menjalani terapi psikologi dan masih belum berani untuk ke sekolahnya," ujarnya. 

Kinanti menuturkan, saat itu anaknya mendapat perundungan berupa fisik maupun verbal. Bahkan, anaknya sempat dipukul pada bagian belakang kepala korban. 

"Iya, secara verbal dan fisik. Anak saya dipukuli di bagian kepalanya belakang," katanya. 

Lebih lanjut, Kinanti mengaku telah melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian dan telah melakukan visum. Namun, hingga kini ia mengaku belum mendapatkan hasil visum tersebut. 

"Kita tidak tau hasil visum anak kami. Tapi pihak sekolah sudah mengutarakan duluan. Jadi pihak sekolah lebih tau duluan dibanding saya sebagai orang tuanya," ujarnya. 

Dengan mengadukan kasus ini ke Posko Balai Kota, Kinanti berharap anaknya mendapat keadilan sebagai korban. Pasalnya, kata Kinanti, saat ini pihak sekolah justru menyalahkan anaknya pada kejadian ini. 

"Jadi seolah-olah korban adalah yang salah seperti itu. Jadi saya maunya anak saya mendapatkan keadilan," kata Kinanti. 

"Sehingga anak saya selain pemulihan psikolognya ya, mentalnya, juga mau kembali lagi ke sekolah dengan nyaman," tukas Kinanti.sinpo

Komentar: