Penyebab Harga BBM di Indonesia Naik: Pasokan Minyak Mentah Dunia Macet 3,7 Juta Barel Per Hari

Laporan: Sinpo
Kamis, 02 Maret 2023 | 06:04 WIB
Ilustrasi SPBU (SinPo.id/Pertamina)
Ilustrasi SPBU (SinPo.id/Pertamina)

SinPo.id - Pemerintah dan Pertamina memang sepakat untuk mereview harga jual BBM non subsidi tiap pekan. Hal ini merespon adanya fluktuasi harga minyak. Terhitung sejak Januari 2023, PT Pertamina (Persero) sudah melakukan dua kali menaikan harga jual BBM non subsidi dalam hal ini RON 92 dan RON 98 atau Pertamax Series.

Menurut formula harga jual BBM yang ditetapkan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 fluktuasi harga minyak mentah dunia mempengaruhi 70 persen dari struktur harga jual BBM. Harga minyak mentah dunia ini kemudian dirata rata oleh Kementerian ESDM setiap bulannya melalui acuan Indonesian Crude Price (ICP). Selain itu, ada pengaruh fluktuasi harga Mean of Plats Singapore (MOPS), margin badan usaha serta ongkos angkut hingga distribusi.

Mengingat Indonesia merupakan mengkonsumsi minyak mentah jenis WTI, catatan Republika, selama satu pekan terakhir sejak 23 Februari 2023, fluktuasi harga minyak dunia mengalami perubahan yang dinamis. Sempat mengalami menyentuh angka 74 dolar AS per barel hingga kemudian kembali naik ke angka 78 dolar AS per barel.

Sedangkan sepanjang bulan Februari ini, fluktuasi harga minyak dinamis bergerak di angka 72,50 dolar AS per barel hingga 81 dolar AS per barel.

Sedangkan rata rata harga minyak dunia di bulan Januari menyentuh angka 72,50 dolar AS per barel hingga 82 dolar AS per barel.

Kondisi ini kemudian diadopsi oleh Indonesia melalui, ICP yang ditetapkan per tanggal 2 Februari 2023 bahwa rata rata ICP Januari menyentuh angka 78,54 dolar AS per barel. Formula harga jual BBM yang diatur pemerintah mengacu pada rata rata harian ICP bulan Januari ini.

Fluktuasi harga minyak dunia sepanjang Januari - Februari ini dipengaruhi oleh kondisi pasar minyak mentah dunia. Di awal tahun, pasokan minyak mentah dunia melambat hingga 1 juta barel per hari.

Rusia mengurangi ekspor minyak mentah pada Desember tahun lalu sebesar 200 ribu barel per hari sehingga mempengaruhi pasokan di bulan Januari. Selain pasokan dari Rusia yang berkurang, stok produk produksi Amerika Serikat di bulan Januari juga turun 3,5 juta barel. Hal ini mempengaruhi pasokan yang juga semakin seret di medio Januari - Februari.

Sementara untuk kawasan Asia Pasifik, kenaikan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh terus meningkatnya permintaan produk minyak mentah seperti gasoline, kerosene dan diesel di India serta meningkatnya utilitas kilang di Singapura dan Taiwan.

International Energy Agency (IEA) mencatat, permintaan minyak mentah dunia di tahun 2023 meningkat 1,9 juta barel per hari. Sehingga kebutuhan minyak mentah dunia di angka 101,7 juta barel per hari.sinpo

Komentar: