Stasiun Merak Dinonaktifkan

Pengguna Kereta Api Kritik Penonaktifan Stasiun Merak di Masa Mudik Lebaran 2023

Laporan: Martahan Sohuturon
Rabu, 19 April 2023 | 23:13 WIB
Stasiun Merak. (SinPo.id/Dok. PT KAI)
Stasiun Merak. (SinPo.id/Dok. PT KAI)

SinPo.id - Kelompok Masyarakat Pengguna dan Pecinta Kereta Api mengkritik penonaktifan Stasiun Merak, Banten di masa mudik Idul Fitri 1444 Hijriah/Lebaran 2023. Mereka menilai langkah tersebut tidak tepat dan menyusahkan masyarakat.

"Penonaktifan Stasiun Merak di masa mudik Lebaran langkah tidak tepat dan menyusahkan masyarakat. Relokasi bangunan stasiun harus dilakukan setelah bangunan baru selesai dibangun," kata Koordinator Kelompok Masyarakat Pengguna dan Pecinta Kereta Api, Yusril, dalam keterangan yang diterima SinPo.id pada Rabu, 19 April 2023.

Penutupan sementara Stasiun Merak membuat layanan Kereta Api (KA) Lokal Merak dengan rute Rangkasbitung-Merak hanya sampai Cilegon saja. Kabarnya, penutupan Stasiun Merak dilakukan karena sedang ada pekerjaan penataan kawasan Pelabuhan Merak sehingga operasional KA Lokal Merak tidak sampai ke sana.

Namun, muncul juga informasi bahwa Stasiun Merak akan direlokasi. Rencana ini kabarnya merupakan usulan dari PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero).

Yusril menilai dengan pembatasan rute kereta lokal di Banten membuat moda transportasi darat dan transportasi laut yang sudah terintegrasi jadi tidak berfungsi.

Selain itu, lanjutnya, momen pengambilan keputusan penonaktifan Stasiun Merak di masa mudik Lebaran 2023 tidak tepat, karena membuat pemudik hanya memiliki pilihan menggunakan transportasi umum.

"Pemudik harus turun di Stasiun Cilegon lalu menggunakan transportasi lain menuju pelabuhan, dan ini membuat pemudik menambah durasi perjalanan serta tentu menambah biaya ongkos," ujar dia.

"Seharusnya pihak pemerintah melalui badan usahanya bukan mempersulit tapi mempermudah warganya. Seperi mendatangkan kereta jarak jauh ke Merak agar memudahkan para pemudik," tambahnya.

Yusril menegaskan, pihaknya menolak rencana penutupan Stasiun Merak yang digadang-gadang karena PT. ASDP Indonesia Ferry ingin melakukan perluasaan area tunggu antrian kendaraan yang hendak ke kapal.

Bila ingin menutup jalur ke Stasiun Merak yang sudah eksis, dia menyatakan, PT. ASDP Indonesia Ferry dan pihak terkait lain seharsnya sudah menyiapkan dulu lahan hingga bangunan baru stasiun.

"Dan seharusnya dua Instansi milik negara yakni PT. KAI dan PT. ASDP ini saling bersinergi dalam menciptakan integrasi antar moda transportasi agar bisa membantu masyarakat yang hendak berpergian dari Jawa Ke Sumatra menggunakan transportasi umum jadi lebih mudah dan efisien," ujarnya.

Dia juga bilang, program feeder bus Damri dari Stasiun Cilegon ke Pelabuhan Merak yang belakangan justru mendapat penolakan oleh sopir angkot tidak mengakomodasi dan buruk dalam perencanaan. Terbukti, menurut Yusril, dengan gagal terlaksana akibat adanya penolakan. 

"Padahal semestinya baik PT KAI dan ASDP bisa mempertimbangkan kondisi lalu lintas dari Cilegon ke Merak yang tak diprediksi, apalagi kita tahu setiap arus mudik seperti ini kendaraan yang mengantre untuk naik kapal, antriannya bisa mengular sampai berkilo-kilometer jauhnya," katanya.

Berangkat dari itu, Yusril meminta Stasiun Merak yang baru harus tetap terintegrasi dengan pelabuhan. Dia bilang, pembongkaran Stasiun Merak lama baru dilakukan setelah Stasiun Merak baru selesai dibangun.

Yusril menyampaikan, Stasiun Merak merupakan stasiun yang strategis yang mengingtegrasikan moda transportasi laut dan darat. Sebagai pengguna dan pecinta transportasi kereta api, dia melanjutkan, pihaknyamengharapkan kereta jarak jauh bisa dioperasikan dari Merak menuju Ibukota secara langsung.

"Karena dengan adanya KA Jarak jauh, penumpang bisa dengan mudah berangkat dari merak menuju kota-kota di Pulau Jawa tanpa perlu transit," ucapnya.

Sebagai pecinta kereta api, Yusril berharap Stasiun Merak bisa tetap eksis melayani penumpang.

"Dilihat dari sejarah,  perusahaan kereta api di masa lampau bahkan pernah memiliki kapal yang melayani dari pelabuhan merak ke Pelabuhan Panjang Lampung. Dari sejarah inilah kita tahu Stasiun Merak sangatlah ramai sejak zaman dahulu," katanya.

"Kami berharap para pemangku kebijakan bisa lebih bersinergi untuk melayani masyarakat dan memberikan kemudahan bertransportasi publik," tambahnya.sinpo

Komentar: