Sambangi Kab. Sumedang, OO Sutisna Ajak Generasi Muda Jangan Takut Menjadi Petani!

Oleh: Redaksi
Senin, 08 Januari 2018 | 11:18 WIB
Anggota Komisi IV DPR RI - OO Sutisna
Anggota Komisi IV DPR RI - OO Sutisna

Jakarta, sinpo.id -    Kesejahteraan petani memang masih menjadi salah satu masalah utama di Indonesia, seolah-seolah pemerintah tidak memiliki jalan keluarnya.

Salah satu penyebabnya adalah kurangnya perhatian dari pemerintah terhadap petani Indonesia. Hal itu menyebabkan kurangnya minat dari masyarakat untuk memiliki profesi dibidang pertanian khususnya minat para usia muda untuk menjadi petani. Sebagai contoh banyak lulusan-lulusan pertanian saat ini yang enggan berprofesi dibidang pertanian malah lebih memilih bekerja dibidang perbankan ataupun dibidang lainnya di luar pertanian.

Sebagai pemerintah, kita harus memahami dan mengawasi jalur produksi dan jalur distribusi daerah penghasil hasil pertanian dengan pasar (pedagang kecil) harus benar benar riil, dalam artian harus bebas dari tangan-tangan nakal yang bermain kotor dalam dunia pertanian, seperti contoh mereka yang suka mempermainkan harga guna memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Sehingga menimbulkan ketidak sejahteraan bagi mereka rakyat kecil Hal itu menjadi keprihatinan H. OO Sutisna saat melakukan sosialisasi di daerah pemilihannya di kabupaten sumedang kecamatan paseh desa legok kidul, Minggu Kemarin (7/1)

Anggota Komisi IV DPR RI ini mengatakan, bahwa "Saya prihatin di negara agraria seperti indonesia ini minat bertani semakin menurun, saya ingin menumbuhkan minat masyarakat untuk bertani. Dan memastikan kepada masyarakat daerah pemilihan saya kalau perjuangan saya di legislatif tidak akan berkurang untuk memperjuangkan kesejahteraan petani."

Data bank sentral, Menurut Oo, menunjukkan, dalam kurun waktu 1990 hingga 2016. pangsa pasar sektor pertanian menurun drastis dari 22,09 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) menjadi 13,45 persen. Sementara itu, serapan tenaga kerja sektor pertanian juga menurun dari 55,3 persen menjadi 31,9 persen, ungkapnya dalam keterangan tertulis kepada sinpo.id

Permasalahan tersebut menurut Oo juga sebagai imbas dari kebijakan pemerintah pusat saat ini yang dinilai malah semakin jauh dari kata keberpihakannya kepada petani

Politisi Gerindra ini menambahkan, bahwa "Banyak kebijakan dilapangan yang malah mempersulit para petani, seperti asuransi tani, subsidi pupuk dan lainnya malah dirasakan para petani sebagai penghambat profesi mereka. Apalagi dengan kebijakan impor yang memaksa para petani harus bersaing lebih keras lagi disamping kesulitan mereka mendapat benih dan pupuk terbaik, imbuhnya kepada para petani yang ada.

Untuk itu, Anggota DPR RI Dapil Jawa Barat IX tegaskan, bahwa peran pemerintah sangat lah penting dalam mendukung kesejahteraan petani Indonesia, semua kebijakan pemerintah yang merugikan petani harus disikapi dengan kritis, sebagai contoh menomor satukan beras lokal ketimbang beras impor. Dan apapun kebijakan pemerintah yang menguntungkan petani harus kita support.

"Yang saya bisa lakukan saat ini adalah ingin berkontribusi untuk bangsa ini dengan sama-sama membangun lagi semangat para masyarakat untuk bertani."

"Jangan pernah takut menjadi petani, tegasnya!"

"Kalau pemerintah tidak mampu menjaga ketahanan pangan bangsa. Mari sama-sama buktikan kalau didaerah pemelihan saya masyarakatnya bisa berkedaulatan pangan dengan atau tanpa bantuan pemerintah, tutup Pengurus DPP HKTI Ini

 sinpo

Komentar: