RPP Kesehatan

Jaringan Anak Muda Dorong Presiden Jokowi Keluarkan Legacy Pengendalian Rokok

Laporan: Sinpo
Selasa, 17 Oktober 2023 | 15:48 WIB
Ilustrasi (SinPo.id/Pixabay.com)
Ilustrasi (SinPo.id/Pixabay.com)

SinPo.id -  Indonesian Youth Council for Tactical Changes (IYCTC) bersama dengan belasan organisasi muda mengirimkan surat dukungan untuk mendorong Presiden Joko Widodo, agar mewariskan kebijakan yang berpih pada pengendalian konsumsi rokok.  Sejumlah lembaga itu ingin Presiden Jokowi segera mengesahkan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pelaksana Undang-Undang Kesehatan (RPP Kesehatan) dengan substansi yang komprehensif dan jelas berpihak pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

“Bukan kepentingan konglomerat industri rokok,” ujar Ketua Umum IYCTC, Manik Marganamahendra, dalam pernyataan resmi, Selasa, 17 Oktober 2023.

Surat itu dikirim dengan mengacu angka konsumsi rokok di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Dalam suratnya menunjukkan data menunjukkan bahwa prevalensi perokok anak di Indonesia naik dari 7,2 persen pada 2013 menjadi 9,1 persen atau 3,2 juta anak pada 2018.

“Selain itu, prevalensi perokok elektronik naik sepuluh kali lipat dalam satu dekade dari 2011 sebesar 0,3 persen menjadi 3 persen pada tahun 2021,” ujar Manik menambahkan.

Ia menyebut fakta itu menunjukan Indonesia gagal mencapai 5,4 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang ingin menurunkan prevalensi perokok usia 10 hingga 18 tahun.

Manik menyatakan agar negara mengatur dan membatasi, bahkan melarang penggunaan rokok maupun rokok elektronik pada anak dan orang muda. Ia beralasan ancaman produk baru tembakau berupa rokok elektronik dan Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL) terus mengintai orang muda Indonesiasedangkan Indonesia tertinggal dari negara negara lain perihal pengaturan rokok elektronik.

“Padahal Indonesia termasuk salah satu dari 73 negara yang telah mengatur rokok elektronik, karena memiliki peraturan cukai untuk rokok elektronik, namun belum memiliki peraturan lain yang lebih komprehensif yang sesuai dengan anjuran WHO,” katanya.sinpo

Komentar: