NasDem Pastikan Koalisi Perubahan Tak Pernah Meminta Mahfud jadi Cawapres

Laporan: Juven Martua Sitompul
Selasa, 19 Desember 2023 | 11:45 WIB
Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem Ahmad Sahroni. (SinPo.id/Dok. Pribadi)
Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem Ahmad Sahroni. (SinPo.id/Dok. Pribadi)

SinPo.id - Partai NasDem memastikan Koalisi Perubahan tidak pernah menawarkan Menko Polhukam Mahfud Md menjadi cawapres pendamping Anies Baswedan. Nama Mahfud disebut tak pernah dibahas internal Koalisi Perubahan.

"Saya malah enggak tahu kalau Pak Anies atau Koalisi Perubahan pernah meminang Pak Mahfud secara serius. Saya rasa sih nggak pernah ada ya," kata Bendahara Umum (Bendum) NasDem Ahmad Sahroni kepada wartawan, Jakarta pada Selasa, 19 Desember 2023.

Sahroni menyebut wajar jika ada banyak tawaran sebagai kontestan Pilpres 2024. Namun, tawaran itu tidak dibahas lebih mendalam oleh koalisi yang kini mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) tersebut.

"Soalnya di masa cari pasangan kemarin itu, banyak lah kegiatan tawar menawari. Saya aja sempat ditawari jadi cawapres, cuma ya enggak jelas tawarannya," kata Sahroni.

"Tapi ya kalau alasan Pak Mahfud menerima Pak Ganjar hanya karena tak ingin memecah belah koalisi ya sangat disayangkan ya. Saya mengira alasannya karena kesamaan visi misi kebangsaan, ternyata bukan," timpalnya.

Sebelumnya, Mahfud mengaku sempat menolak tawaran Anies karena tak ingin memecah belah Koalisi Perubahan. Terlebih saat itu, Demokrat menyodorkan Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menjadi pendamping Anies.

"Betul, saya pernah ditawari untuk menjadi cawapresnya Pak Anies. Tetapi bukan oleh koalisi, oleh PKS. Pada waktu itu PKS menggagasi beberapa orang, lalu datang ke rumah saya, 'Bapak mau enggak kalau kami calonkan sebagai cawapresnya Pak Anies karena kami koalisi?" kata Mahfud.

"Saya bilang waktu itu tidak. Kenapa? Karena koalisi Anda saat itu, ketika itu, koalisi Anda itu mau pecah. Itu Partai Demokrat yang dipimpin oleh AHY bilang, kalau tidak mencalonkan AHY, Demokrat akan keluar dari koalisi," lanjutnya.sinpo

Komentar: