Punya Tujuan Mulia, Senator Kalteng Minta Food Estate Didukung Semua Pihak

Laporan: Juven Martua Sitompul
Rabu, 20 Desember 2023 | 11:43 WIB
Agustin Teras Narang (Sinpo.id/Tim Media)
Agustin Teras Narang (Sinpo.id/Tim Media)

SinPo.id -  Anggota DPD RI dari daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Tengah, Agustin Teras Narang, menekankan food estate memiliki tujuan yang mulia. Terutama, bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam ketahanan dan kedaulatan pangan.

"Maka desain awal food estate sebagai kawasan pangan terintegrasi adalah juga termasuk modernisasi dan industrialisasi pertanian. Maka tujuan besar ini mesti kita dukung, karena situasi dunia yang berdampak pada ketahanan pangan sedang tidak baik-baik saja," kata Teras kepada wartawan, Jakarta, Rabu, 20 Desember 2023.

Teras menilai tujuan besar keberadaan food estate perlu dicapai dengan adanya perencanaan, fokus, dan dukungan dana yang memadai sampai berhasil. Sehingga, perlu perencanaan dan eksekusi yang baik diperlukan agar tidak menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat dan pemerintah.


Dia menuturkan berdasarkan pengalamannya dalam pengawasan terhadap food estate di Kalteng, ada sejumlah hal yang mesti dipahami publik. Antara lain, bahwa food estate terbesar di Kalteng tersebar terdapat di 3 Kabupaten, yakni Pulang Pisau, Kapuas, dan Gunung Mas.


Menurutnya, secara komoditas terdiri dari dua, yakni padi dan singkong. Kemudian, secara fokus pengelolaan juga terbagi dua, yakni Kementerian Pertanian dan Kementerian Pertahanan meski secara umum ada kolaborasi termasuk dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang bertanggung jawab atas perizinan dan status area food estate dalam kawasan hutan. 


Teras juga menyebut dari pemantauannya untuk komoditas padi di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas yang dikomandoi Kementerian Pertanian dengan melibatkan petani sejak awal terlihat mengalami perkembangan positif yang ditandai dengan peningkatan produktivitas padi dan sebagian pembangunan infrastrukturnya.

Meskipun, ada sebagian yang sempat tidak berhasil karena pengondisian lahan eks gambut namun secara umum menunjukkan hasil yang cukup baik. 


"Sementara untuk komoditas singkong di Kabupaten Gunung Mas yang minim study kelayakan dan pelibatan warga, sampai saat ini belum terpantau menghasilkan," ucapnya. 


Untuk itu, Teras mengajak masyarakat untuk menilai food estate secara objektif. "Demi keberlangsungan tujuan mulia proyek ini, disarankan agar pemerintah segera melakukan audit termasuk pada aspek lingkungan," katanya. 


Dia berharap food estate di Kalteng didorong agar berhasil. Untuk mencapai keberhasilan, kata dia, proyek food estate mesti digarap secara profesional dan terarah. 

Dia mengingatkan agar proyek ini tidak dipakai untuk kepentingan politik golongan melainkan politik pangan nasional guna terwujudnya ketahanan dan kedaulatan pangan. 

"Saya sangat berharap, jangan sampai Proyek Lahan Sejuta Hektar pada masa lalu yang gagal total terulang kembali di Kalteng. Niat sangat baik dari Presiden, tetapi perencanaan dan pelaksanaannya yang buruk akhirnya meninggalkan bencana bagi rakyat dan Kalteng," ujarnya.

Dia juga mendorong rakyat dan pemangku kepentingan untuk terlibat, termasuk mengawal proyek besar ini. Pengawalan ini diminta seperti prinsip 5K di mana masyarakat senantiasa Kritis, Konstruktif, dan Konstitusional dalam segala sesuatu, termasuk mengawal pembangunan. Dia ingin kritik itu disampaikan secara penuh kesantunan demi kebersamaan. 

"Bukan semata demi mencari-cari kesalahan belaka. Saatnya kita berbuat yang baik dan nyata bagi Kalteng dan bangsa, serta negara kita. Kalau tidak kita, siapa lagi? Kalau tidak sekarang, kapan lagi?" katanya.

Di sisi lain, Senator asal Kalteng ini meminta pemerintah menjelaskan secara terbuka dan transparan pada publik soal food estate tersebut.

Gubernur Kalimantan Tengah dua periode 2005-2015 ini menyebut publik perlu mendapat informasi yang transparan agar tidak menimbulkan polemik dan proyek bisa berjalan baik. 

"Menjelaskan secara terbuka pada publik total jumlah dan luasan proyek food estate di berbagai provinsi, serta menjelaskan berapa dan mana saja yang berhasil, serta bagian mana saja yang tidak optimal atau bahkan gagal," tegas Teras.sinpo

Komentar: