Kementerian BUMN Umumkan Progres Pembubaran Tujuh Perusahaan Pelat Merah

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 29 Desember 2023 | 20:23 WIB
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo. (SinPo.id/Dok. Kementerian BUMN)
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo. (SinPo.id/Dok. Kementerian BUMN)

SinPo.id - Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, bersama dengan jajaran dari Kementerian BUMN, mengumumkN update terkini mengenai progres pembubaran tujuh BUMN, yang merupakan salah satu bagian dari transformasi menyeluruh dalam empat tahun terakhir.

“Dalam proses transformasi BUMN yang dilakukan Menteri BUMN, Bapak Erick Thohir beserta kami dari 2019 ada holdingisasi, merger, klusterisasi, perampingan, dan di antaranya penanganan BUMN yang bermasalah," kata Kartika, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat 29 Desember 2023.

Menurutnya, keputusan pembubaran merupakan langkah tegas yang dilakukan terhadap tujuh BUMN yang sudah tidak mampu melaksanakan perannya dalam memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional. Khususnya dalam meraih keuntungan dan memberikan kemanfaatan umum yang sesuai dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2023 tentang BUMN.

“Saat ini, BUMN di bawah kami ada 45 BUMN dan target akhir kami berjumlah di bawah 40 BUMN yang diklusterisasi ke dalam 12 kluster. Jadi, ini merupakan target akhir transformasi bentuk pengelolaan BUMN di mana jumlah BUMN menurun dari yang semula 118 menjadi di bawah 40 BUMN," ungkapnya.

Adapun tujuh BUMN yang dibubarkanyaitu PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) (Dalam Pailit), PT Kertas Leces (Persero) (Dalam Pailit), PT Istaka Karya (Persero) (Dalam Pailit), PT Industri Sandang Nusantara (Persero) (ISN), PT Kertas Kraft Aceh (Persero) (KKA), PT Industri Gelas (Persero) (IGLAS), dan PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (Persero) (PANN).

Sebagai informasi, ketujuh BUMN yang dibubarkan tersebut merupakan BUMN yang dititipkelolakan kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) melalui Surat Kuasa Khusus Menteri BUMN.

“Khusus BUMN yang mengalami permasalahan keuangan dalam usaha masuk dalam kluster Danareksa dan PPA di mana BUMN kecil akan di scale up menjadi lebih besar,” terangnya.

Di samping itu, Kartika juga menjelaskan bahwa transformasi BUMN dilakukan agar dapat menciptakan ekosistem bisnis yang inklusif dan berkelanjutan, dengan hasil positif di mana laba bersih BUMN secara konsolidasi meningkat signifikan, dari Rp13,3 Triliun pada 2020 menjadi diperkirakan Rp280 Triliun pada 2023.sinpo

Komentar: